jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Abdul Kadir Karding mengatakan, Prabowo Subianto kembali melontarkan pernyataan bohong dalam kampanyenya.
Pernyataan itu, kata Karding, merujuk pada pidato Prabowo yang menyebut ekonomi Indonesia setingkat dengan Rwanda, Afganistan, Etiopia dan Haiti.
BACA JUGA: Sandi Terharu Dapat Sumbangan Dana dari Simpatisan
"Lagi-lagi Pak Prabowo berbohong, dan menyampaikan statement yang menakut-nakuti. Statement yang bikin rakyat pesimistis," kata Karding saat dikonfirmasi, Rabu (26/12).
Karding heran dengan sikap Prabowo yang sering berbohong. Karding tidak bisa membayangkan negara dipimpin oleh orang seperti ketua umum Gerindra itu.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Dicegat di Jeneponto
"Mengerikan pemimpin pekerjaannya berbohong, bicara tanpa data. Lihat data, 2017 GDP, ya. GDP Indonesia itu USD 3.846, sementara di Rwanda 2017 hanya USD 748,39. Di Haiti di tahun yang sama GDP-nya USD 756,68," kata Karding.
Lalu soal utang, lanjut Karding, Indonesia hanya 28,7 persen dari GDP. Sementara Rwanda utangnya mencapai 40,2 persen dari GDP. Sedangkan Haiti, utangnya 32 persen dari GDP.
BACA JUGA: Anak Buah SBY Muak Melihat Foto Jokowi di Lokasi Bencana
"Inflasi juga begitu, kita (Indonesia) 3,2, Rwanda -1, Haiti 14,3 persen," jelas dia.
Untuk pengangguran, lanjut Karding, Indonesia hanya berkisar pada 5,3 persen dari penduduk. Rwanda 16 persen, sedangkan Haiti 14 persn. "Ini sumbernya, World Bank dan Tradenomics," jelas dia.
Ketua DPP PKB ini melihat, data yang disampaikan Prabowo hanya karangan untuk membohongi masyarakat belaka. Oleh karena itu, Karding menyarankan Prabowo untuk memperkuat data di masa kampanye Pilpres 2019 ini.
"Beliau saya kira jangan mudah menerima masukan dari samping kanan, samping kiri yang datanya lemah. Ini berbahaya, karena kalau seorang pemimpin selalu berbohong dan menakut-nakuti, rakyatnya yang kasihan," kata dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gema Yaa Lal Wathan & Salam 1 Jempol di Istigasah Caleg PDIP
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga