Kubu Jokowi Terkesima Lihat Aurora

Kamis, 07 Februari 2019 – 21:46 WIB
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Hasto Kristiyanto melakukan kunjungan ke pabrik boneka terbesar di dunia. Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, CIANJUR - Safari Kebangsaan yang dipimpin Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Hasto Kristiyanto melakukan kunjungan ke pabrik boneka terbesar di dunia yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2).

Pabrik terbesar di dunia itu bernama Aurora. Jumlah karyawannya sebanyak 3700 orang. Dan seratus persen produksinya diekspor ke luar negeri.

BACA JUGA: Bantah Tudingan Fadli Zon, Hasto Sebut Gerindra Doyan Pakai Konsultan Asing

Dari kunjungan itu, Hasto menyatakan bahwa pemerintahan Jokowi akan terus mendorong sektor riil, menciptakan iklim investasi yang baik dan membuka keterbukaan lapangan kerja di Indonesia.

Hasto bersama rombongan di antaranya Juru Bicara TKN Ahmad Basarah dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Tubagus Hasanuddin.

BACA JUGA: Kampanyekan Jokowi, Sekjen PDIP: Yang Di Sana Debat Saja Menari

Mereka berkeliling dalam rangka Safari Politik Kebangsaan menyusuri wilayah selatan Propinsi Jawa Barat. Di Pabrik Aurora, Hasto melihat langsung produksi boneka.

Yang menarik, saat rombongan berkeliling, alunan lagu dangdut menggema di pabrik itu sehingga membuat Hasto sedikit tersenyum dan berjoget ringan.

BACA JUGA: Hasto Kristiyanto: Sebutkan Tiga Keberhasilan Pak Prabowo!

"Ternyata pabriknya terbesar dari yang dimiliki Jerman, Amerika, bahkan di Tiongkok sekali pun. Pak Jokowi punya komitmen yang tinggi bagaimana melalui program deregulasi dan kemudian debirokratisasi mampu mendorong kemudahan-kemudahan bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia," kata Hasto.

Di pabrik ini, bahan baku boneka menggunakan 60 persen dari dalam negeri, dan 40 persen dari luar Indonesia. Dia mengharapkan adanya peningkatan dari hulu hingga hilir agar kualitas produk Indonesia semakin membaik.

"Dengan infrastruktur Bapak Jokowi secara masif, maka ini kami harapkan bisa menekan biaya produksi sehingga kompetisi kita semakin kuat. Dan kami juga kombinasikan dengan kebijakan pajak yang menarik bagi investor," kata Hasto.

Pria kelahiran Yogyakarta ini juga menjelaskan, pemerintah saat ini tengah mengkaji regulasi yang mengombinasikan antara pajak penghasilan dengan upah minimum regional (UMR). Hasto mengharapkan kebijakan itu nanti menguntungkan rakyat, juga investor.

"Nanti akan ada formula yang tetap business friendly kemudian investor friendly, tetapi bersamaan juga mendorong kapasitas penyerapan tenaga kerja itu. Itu konsep utama Pak Jokowi," jelas Hasto.

Sementara itu, Bagian HRD Aurora Zulkarnain mengatakan, produksi boneka pabriknya didistribusi ke Amerika, Asia dan juga Eropa. Dia menambahkan, untuk di Indonesia distribusinya kecil karena permintaan akan boneka masih rendah.

Pabrik ini sendiri sudah berdiri sejak Desember 2011. Hingga saat ini, pabriknya sudah mempekerjakan 3.700 tenaga kerja asal Indonesia. "90 persennya wanita," kata dia.

Pada 2018, pabriknya mampu memproduksi lima juta buah boneka. Setiap hari, pabrik ini mampu menghasilkan sekitar seratus ribu buah boneka.

"Alhamdulillah saat ini produksi meningkat sesuai dengan order yang diminta oleh buyer," jelas Zulkarnain. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembelaan TKN Jokowi untuk Menkominfo Rudiantara


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler