Deputi IV Kemenpora Djoko Pekik Irianto menjelaskan, kebijakan itu diambil setelah melakukan pertimbangan matang dan melihat proses terbentuknya timnas. "Dananya Rp 800 juta," ujarnya kemarin.
Mengapa dana tersebut tiba-tiba dikucurkan? Djoko menyebut, PSSI dinilai telah melakukan iktikad baik untuk membentuk timnas terbaik. Namun, masih ada kendala dengan belum bergabungnya seluruh pemain terbaik di Indonesia, terutama dari Indonesia Super League (ISL).
Saat diminta melepaskan sang pemain, klub ISL enggan melakukan. Ketika Kemenpora meminta masalah itu diselesaikan di joint committee (JC), ternyata ada masalah karena anggotanya mundur. Alhasil, Menpora memutuskan melepaskan anggaran karena PSSI telah berusaha membentuk timnas terbaik.
Sikap itu sebenarnya cukup aneh. Sebab, sebelumnya Kemenpora menganggap timnas yang ditangani Ni Maizar saat ini bukan tim terbaik karena para pemain dari ISL tidak bergabung. Bahkan, saat disinggung bahwa ISL telah mengizinkan pemainnya bergabung ke timnas, Menpora Andi Mallarangeng menegaskan belum mau mengucurkan anggaran.
"Karena sudah dibicarakan di JC dan timnas butuh dana, kami akhirnya mengalokasikan anggaran meski tidak seratus persen kebutuhan timnas," tutur lelaki berkumis tersebut.
Mengapa hanya Rp 800 juta? Djoko memaparkan, anggaran untuk sepak bola banyak terserap untuk timnas U-12, U-14, U-22, dan futsal. Nah, untuk timnas yang pengajuan anggarannya mendadak, alokasinya memang tidak besar.
Kendati demikian, dana Rp 800 juta tersebut tak bisa dicairkan pada hari itu juga karena ada proses yang harus dijalani. Apalagi, Kemenpora baru melakukan proses gratifikasi. "Hari ini (kemarin, Red) sudah ditindaklanjuti Menpora. Untuk pencairannya, PSSI sudah mengerti," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin belum memberikan tanggapan soal sikap Menpora karena sudah berada di Malaysia. Sebelumnya, PSSI bergerak cepat untuk mendapatkan anggaran. Mereka mengumpulkan beberapa pengusaha untuk membantu timnas.
Dengan program yang dibarengkan gala dinner timnas tersebut, anggaran timnas sebesar Rp 2 miliar untuk kebutuhan selama mengikuti ajang Piala AFF di Malaysia akhirnya terpenuhi.
Di sisi lain, melunaknya sikap pemerintah ini mungkin tak terlepas dari desakan Komisi X DPR. Dalam rilis resminya, anggota komisi X Herlini Amran mendesak Kemenpora segera mengucurkan dana untuk timnas.
"Jika sampai 25 November belum mengucurkan dana untuk timnas, Menpora harus menjelaskannya di depan rapat kerja DPR. Apakah ada tekanan politis tertentu atau hal lainnya sampai dananya tidak cair," tegas anggota DPR dari PKS tersebut. (aam/c8/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penampilan Terakhir Bepe?
Redaktur : Tim Redaksi