jpnn.com, SURABAYA - Sambut datangnya bulan Ramadan, ribuan kue apem tersaji di pelataran Masjid Nasional Al Akbar, Jumat sore (26/5).
Keberadaan kue yang disebut oleh Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf sebagai kue ampunan tersebut sebagai penanda masuknya bulan puasa.
BACA JUGA: Baru mau Beraksi, 4 Komplotan Gangster Tertangkap
”Alhamdulilah. Kita semua bisa bertemu Ramadan tahun ini. Kalau kita gembira menyambut Ramadan, akan masuk surga bersama Rasulullah. Apem ini simbol. Biasa dibuat menjelang puasa. Ini bermakna ampunan,” ujar wakil gubernur yang akrab disapa Gus Ipul tersebut.
BACA JUGA: 9 Tausiah Ramadan Majelis Ulama Indonesia
Keberadaan apem ini, lanjut Gus Ipul, merupakan kue yang punya makna mendalam.
Asal usul apem menurutnya dari Bahasa Arab yang bermakna afuan/ afuwwun, yang berarti ampunan.
BACA JUGA: Raffi Ahmad Kebanjiran Job Ramadan
Dalam filosofi Jawa, kue ini merupakan simbol permohonan ampun atas berbagai kesalahan.
Di awal Ramadan, kue apem selalu ada dalam tradisi Jawa. Masyarakat biasanya membuat apem saat menjelang bulan puasa. Inilah yang disebut tradisi Megengan.
“Selain itu juga bisa untuk ganjel. Ganjel weteng nek keluwen (mengganjal perut kalau kelaparan, Red),” canda pria kelahiran Pasuruan tersebut.
Selain membagikan apem, Gus Ipul juga meresmikan Festival Ramadan yang diselenggarakan di area Masjid Nasio nal Al Akbar.
Pada malam harinya, masyarakat juga berbondong-bondong mendatangi Masjid Al Akbar untuk melaksanakan salat tarawih perdana.
Ribuan masyarakat, baik dari sekitar masjid maupun kawasan lain, bahkan luar kota datang untuk menandai awal datangnya Ramadan.
Pemerintah melalui Menteri Agama menetapkan bahwa 1 Ramadan 1438 Hijriah jatuh pada tanggal 27 Mei 2017. (bae/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zaskia Adya Mecca Puasa Pertama di Yogyakarta
Redaktur : Tim Redaksi