Kulit Ashanty Bentol, Efek Penyakit Autoimun?

Jumat, 22 November 2019 – 05:05 WIB
Ashanty. Foto Instagram

jpnn.com - Kondisi kesehatan Ashanty kembali menurun. Bahkan sudah beberapa hari ini Ashanty dirawat di rumah sakit. Meski begitu, ada satu kondisi pada Ashanty yang menarik perhatian masyarakat, yaitu perubahan pada kulitnya.

Kulit istri Anang Hermansyah itu bentol di sekujur tubuhnya. Beberapa orang menduga bahwa kondisi tersebut merupakan efek penyakit autoimun yang dialaminya. Lalu benarkah hal tersebut?

BACA JUGA: Aurel Hermansyah Sebut Bentol di Tubuh Ashanty Belum Hilang

Dilansir dari berbagai sumber, hingga saat ini sebenarnya belum ada yang bisa memastikan penyebab dari munculnya banyak bentol di tubuh Ashanty.

Penyebab kulit Ashanty bentol

BACA JUGA: Seperti ini Penerawangan Pakar Spiritual Anggra Inezya Soal Penyakit Ashanty

Saat ditanya pendapat soal kulit Ashanty bentol beserta riwayat penyakit yang dialaminya, dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter mengungkapkan bahwa memang ada kemungkinan bahwa keadaan tersebut adalah efek dari penyakit autoimun. Namun, itu baru kemungkinan.

Sebab, bentol, kemerahan dan gatal dapat dipicu oleh banyak hal selain kondisi autoimun. 

BACA JUGA: Ashanty: Saya Tidak Mau Karena Paksaan

“Bentol di kulit itu penyebabnya ada banyak. Bisa karena alergi dan lain sebagainya. Tapi, kalau dilihat dari riwayat autoimun, bisa saja itu efek dari penyakit tersebut. Ada memang penyakit autoimun yang gejala-gejalanya timbul di kulit, misalnya Lupus, jenis spesifiknya adalah discoid lupus erythematosus,” jelas dr. Alvin. 

Lupus itu adalah penyakit peradangan kronis yang terjadi karena daya tahan tubuh menyerang sel dan jaringan sendiri. Penyakit ini paling sering ditemui pada wanita, khususnya yang sudah 30 atau 40 tahun. 

Dikatakan oleh dr. Alvin, salah satu tanda yang cukup khas akibat lupus adalah ruam yang umumnya terbentuk di wajah. Ruam ini membentuk pola menyerupai sayap kupu-kupu (butterfly rash) di pipi.

Meski demikian, ruam tersebut juga bisa terbentuk di anggota tubuh lain. Sebab, peradangan akibat lupus dikenal memiliki ‘seribu wajah’ karena bisa menyerang berbagai organ tubuh, termasuk persendian, ginjal, darah, otak, jantung, paru-paru dan kulit. 

Bagaimana dengan discoid lupus erythematosus? Nah, ini termasuk jenis yang paling umum dari penyakit lupus. Discoid lupus adalah penyakit dermatologis kronis yang dapat menyebabkan perubahan jaringan parut, kerontokan rambut, hiperpigmentasi, kulit kemerahan dan bentol-bentol. 

Karena memiliki gejala demikian, discoid lupus bisa saja menjadi penyebab kulit Ashanty bentol. Akan tetapi, ini bukanlah satu-satunya kemungkinan penyebab. Ada juga penyakit autoimun lain yang juga bisa memberikan gejala serupa, yaitu sindrom Sjogren.

Sama seperti lupus, sindrom Sjogren sering dijumpai pada wanita. Saat seseorang terkena sindrom ini, kulit bisa mengalami ruam dan menjadi sangat kering. Namun, ruam yang terjadi akibat sindrom Sjrogen bukanlah suatu gejala utama. Berdasarkan penuturan dr. Alvin, tanda utama dari sindrom Sjogren adalah masalah pada kelenjar. 

“Misalnya, karena kelenjar air matanya bermasalah, mata penderita sindrom Sjogren menjadi sangat kering. Dan, karena kelenjar air liurnya bermasalah, mulutnya bisa menjadi kering kering juga,” tandasnya.(klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler