jpnn.com, DENPASAR - Bandara Ngurah Rai mencatat sebanyak 540 ribu wisatawan mancanegara masuk ke Bali selama Januari 2020.
Dengan jumlah total wisatawan sebanyak 540.230 jiwa, terdapat pertumbuhan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan angka di bulan Januari 2019.
BACA JUGA: Fadel Muhammad Kecewa Atas Kebijakan Arab Saudi
Jika dilakukan perbandingan dengan jumlah wisatawan bulan Januari 2019, di mana terdapat 463.285 wisatawan mancanegara yang terlayani.
“Maka pertumbuhan wisatawan mancanegara di awal tahun 2020 ini adalah sebesar 17 persen,” ungkap General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Herry A.Y. Sikado.
BACA JUGA: Warga Bogor Diduga Terjangkit Virus Corona
Menurutnya, wisawatan berpaspor Tiongkok menempati urutan pertama dengan jumlah sebanyak 113.646, atau 21 persen dari total wisatawan mancanegara yang masuk ke Bali melalui jalur udara.
Australia dan India menguntit di urutan kedua dan ketiga, masing-masing dengan jumlah wisatawan sebanyak 105.575 dan 30.324 jiwa.
BACA JUGA: Kim Jong Un Mulai Khawatir Penyebaran Virus Corona
Jika dijumlah, ketiga negara tersebut menyumbang sebanyak 249.545 wisatawan, atau 46 persen dari total wisatawan.
Pada Januari lalu Angkasa Pura menyambut dua pembukaan rute penerbangan baru untuk rute internasional.
Maskapai asal Vietnam, VietJet Air, resmi membuka rute penerbangan yang menghubungkan Hanoi dengan Bali pada tanggal 26 Januari.
Sehari sebelumnya, maskapai nasional, Citilink, menghubungkan Bali dengan Bandar Udara Avalon di kota Melbourne, Australia. Tentunya hal itu membuat Bali semakin terkoneksi dengan berbagai kota besar di dunia.
Menurut Herry, jika dilakukan perbandingan tahun ke tahun, dari 10 besar negara penyumbang wisatawan mancanegara terbanyak periode Januari 2020 dengan Januari 2019, tercatat hanya Tiongkok yang mengalami penurunan jumlah wisatawan, yaitu sebesar 2 persen.
Terkait merebaknya virus corona atau Covid-19 di dunia, hal tersebut kemungkinan akan cukup membawa pengaruh terhadap jumlah wisatawan mancanegara yang tiba di Bali pada periode Februari ke depannya.
Hal tersebut tidak lepas dari beberapa faktor. Salah satu faktor primer adalah penutupan sementara operasional penerbangan dari dan ke Tiongkok hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa selama ini wisatawan asal Tiongkok hampir selalu berada di posisi puncak jumlah terbanyak wisatawan yang kami layani. Hal ini tentunya akan cukup berdampak ke depannya. Namun demikian, prioritas kami adalah untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada setiap penumpang di bandar udara kami,” tukas Herry. (rb/san/mus/JPR)
Harga Masker Menggila, PMI & Andi F Noya Turun Tangan
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti