Kunjungi Banda Neira, Ganjar Berkomitmen Memperhatikan Pulau Terpencil

Selasa, 30 Januari 2024 – 20:30 WIB
Dokumentasi kunjungan Ganjar Pranowo ke Banda Neira, Selasa (30/1/2024). ANTARA/HO-TPN.

jpnn.com - JAKARTA - Calon Presiden RI nomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo berkunjung ke Pulau Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Selasa (30/1).

Banda Neira, merupakan pulau kecil di Provinsi Maluku, yang memiliki keindahan alam sekaligus menyimpan sejarah perjuangan melawan penjajah.

BACA JUGA: Alam Ganjar Kagum Dengan Keterlibatan Anak Muda di Sektor Pertanian & Peternakan

Kehadiran Ganjar pada Selasa pagi mendapat sambutan antusias dari warga Banda Neira.

Selain kalung bunga, Ganjar juga diberi hadiah buku “Tana Banda” berisi esai-esai tentang mitos, sejarah, sosial, budaya Pulau Banda Neira oleh tokoh masyarakat.

BACA JUGA: Ganjar kepada Ribuan Masyarakat Sulsel: Jangan Pernah Takut Diintimidasi

Ganjar dalam kesempatan itu menyatakan berkomitmen memberikan perhatian untuk pulau-pulau terpencil di Indonesia.

Menurut Ganjar, potensi yang ada di Banda Neira, baik alam maupun sejarah dan budaya, harus mendapat perhatian.

BACA JUGA: Atikoh Ganjar Disebut Cekatan dan Cerdas, Lalu Didoakan Menjadi Ibu Negara

“Potensi pala harus terus dikembangkan karena ini punya catatan bagus. Selain itu, tempat-tempat bersejarah perlu dirawat dan dijaga lebih-lebih bisa dijadikan wisata,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa (30/1).

Capres yang berpasangan dengan Cawapres RI Mahfud Md itu banyak mendapatkan masukan saat berdialog dengan masyarakat setempat.

“Di antaranya infrastruktur akses transportasi ke Banda Neira karena harus menyeberang laut atau udara. Rasa-rasanya pemerintah harus membantu itu,” ungkapnya.

Pulau Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli (bunga pala) dunia, dan satu-satunya pulau penghasil rempah yang bernilai tinggi itu hingga pertengahan abad ke-19. Itulah yang membuat bangsa Eropa kepincut untuk menguasai.

Pulau yang berpenduduk 14.000 jiwa itu juga dijadikan tempat pengasingan pejuang nasional pada masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Beberapa di antaranya Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Cipto Mangunkusumo.

Sebelumnya, mantan gubernur Jawa Tengah itu telah berkunjung di Pulau Nias di Sumatera Utara, dan Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur (NTT). (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler