JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan pertemuan dengan Presiden Vietnam Truong Tan San hari ini, Jumat (28/6) di DPR, Jakarta. Dalam pertemuan itu presiden Vietnam menyampaikan mengenai hubungan antara Indonesia dan Vietnam.
"Beliau (presiden Vietnam) hadir dengan beberapa anggota kabinet dan wakil perdana menteri menyampaikan perkembangan hubungan Vietnam dan Indonesia selama hampir 60 tahun," kata Ketua DPR, Marzuki Alie di DPR, Jakarta, Jumat (28/6).
Menurut Marzuki, secara politik hubungan Indonesia dan Vietnam diakui sangat sempurna. Meski begitu perlu ada peningkatan hubungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan antara rakyat Indonesia dan Vietnam.
Untuk mencapainya, politikus Partai Demokrat itu menambahkan ada kesepakatan bahwa hubungan Indonesia dengan Vietnam harus diperbarui dengan cara meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan.
"Bagaimana kita mampu meningkatkan hubungan ekonomi perdagangan antara Vietnam dan Indonesia. Itu yang diinginkan presiden Vietnam saat kunjungan kerja ke Indonesia ini. Karenanya berbagai hambatan dalam hubungan Indonesia-Vietnam tentu harus diselesaikan," ucapnya.
Indonesia dan Vietnam menurut Marzuki, memiliki hubungan perdagangan yang relatif seimbang. Hal itu terlihat dari ekspor dan impor antara kedua negara. "Dari USD 4,8 milliar, ekspor Indonesia sudah USD 2,2 miliar dan USD 2,3 miliar. Kemudian impor USD 2,5 miliar. Jadi relatif seimbang," ujarnya.
Selain itu, Marzuki menyampaikan perlu adanya beasiswa mahasiswa. Sehingga bisa memudahkan untuk meningkatkan hubungan kerjasama dalam segala aspek di masa mendatang.
Presiden Vietnam mengunjungi Indonesia dalam rangka kunjungan kenegaraan atas undangan Presiden Republik Indonesia. Namun demikian menurut Marzuki, dalam kunjungan itu, presiden Vietnam meminta bertemu dengan pimpinan DPR.
Marzuki mengaku menyambut baik keinginan presiden Vietnam. Akhirnya pertemuan itu terealisasi hari ini. "Kita sambut dengan baik karena tiap kunjungan saya juga ke negara luar tidak hanya berkunjung kepada parlemen tapi juga berkunjung ke presiden dan perdana menteri," ucapnya.
Marzuki menerangkan, sekarang ini peran parlemen juga sangat penting untuk mendorong hubungan kerjasama antar pemerintah. Menurutnya, berbagai hal biasanya kalau didiskusikan di parlemen kemudian disampaikan ke pemerintah biasanya pemerintah merespon positif. (gil/jpnn)
"Beliau (presiden Vietnam) hadir dengan beberapa anggota kabinet dan wakil perdana menteri menyampaikan perkembangan hubungan Vietnam dan Indonesia selama hampir 60 tahun," kata Ketua DPR, Marzuki Alie di DPR, Jakarta, Jumat (28/6).
Menurut Marzuki, secara politik hubungan Indonesia dan Vietnam diakui sangat sempurna. Meski begitu perlu ada peningkatan hubungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan antara rakyat Indonesia dan Vietnam.
Untuk mencapainya, politikus Partai Demokrat itu menambahkan ada kesepakatan bahwa hubungan Indonesia dengan Vietnam harus diperbarui dengan cara meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan.
"Bagaimana kita mampu meningkatkan hubungan ekonomi perdagangan antara Vietnam dan Indonesia. Itu yang diinginkan presiden Vietnam saat kunjungan kerja ke Indonesia ini. Karenanya berbagai hambatan dalam hubungan Indonesia-Vietnam tentu harus diselesaikan," ucapnya.
Indonesia dan Vietnam menurut Marzuki, memiliki hubungan perdagangan yang relatif seimbang. Hal itu terlihat dari ekspor dan impor antara kedua negara. "Dari USD 4,8 milliar, ekspor Indonesia sudah USD 2,2 miliar dan USD 2,3 miliar. Kemudian impor USD 2,5 miliar. Jadi relatif seimbang," ujarnya.
Selain itu, Marzuki menyampaikan perlu adanya beasiswa mahasiswa. Sehingga bisa memudahkan untuk meningkatkan hubungan kerjasama dalam segala aspek di masa mendatang.
Presiden Vietnam mengunjungi Indonesia dalam rangka kunjungan kenegaraan atas undangan Presiden Republik Indonesia. Namun demikian menurut Marzuki, dalam kunjungan itu, presiden Vietnam meminta bertemu dengan pimpinan DPR.
Marzuki mengaku menyambut baik keinginan presiden Vietnam. Akhirnya pertemuan itu terealisasi hari ini. "Kita sambut dengan baik karena tiap kunjungan saya juga ke negara luar tidak hanya berkunjung kepada parlemen tapi juga berkunjung ke presiden dan perdana menteri," ucapnya.
Marzuki menerangkan, sekarang ini peran parlemen juga sangat penting untuk mendorong hubungan kerjasama antar pemerintah. Menurutnya, berbagai hal biasanya kalau didiskusikan di parlemen kemudian disampaikan ke pemerintah biasanya pemerintah merespon positif. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Tolak Ide Dirut RNI
Redaktur : Tim Redaksi