jpnn.com, TEMANGGUNG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memeriksa aktivitas pembelian tembakau petani di Kabupaten Temanggung, Senin (6/9).
Kunjungannya untuk memastikan apakah penyerapan tembakau hasil panen petani sudah berjalan dengan baik mengingat saat ini di daerah Temanggung dan sekitarnya sedang panen raya.
BACA JUGA: Ganjar Minta Orang Tua terlibat Dalam Pelaksanaan PTM Terbatas
Sejumlah gudang tembakau milik beberapa perusahaan rokok disambangi Ganjar di antaranya dua gudang tembakau milik PT Djarum dan satu gudang tembakau PT Gudang Garam.
Di gudang tembakau PT Djarum, dua gudang yang diperiksa Ganjar yakni di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Raya Temanggung-Bulu, kondisinya masih kosong.
BACA JUGA: Ganjar Membubarkan Konvoi Sepeda
Tidak terlihat keramaian petani sedang menjual tembakaunya. Di dalam gudang, kondisinya juga masih kosong. Belum ada tumpukan tembakau di sana.
"Kok masih kosong mas?, tolong dipercepat pembeliannya. Bantu petani kita," pinta Ganjar pada pengelola gudang.
BACA JUGA: Ganjar Minta Anak Berangkat ke Sekolah Diantar Orang Tua, Bukan Ojek Online
Berbeda dengan kondisi di gudang tembakau PT Gudang Garam. Di tempat itu, transaksi jual beli tembakau sudah sangat ramai. Gudang-gudang di dalam juga sudah penuh terisi tumpukan tembakau.
"Nah ini sudah bagus, gudangnya sudah pol (penuh), tumpukan sembakonya sudah tinggi. Maka kenapa saya cek ke sini untuk memastikan ada percepatan. Mudah-mudahan pabrikan lain seperti Djarum bisa membantu melakukan hal yang sama," katanya.
Ganjar mengatakan sudah berkomunikasi dengan bos-bos rokok untuk membantu percepatan serapan tembakau petani bahkan, dia sudah menelepon langsung bos PT Djarum terkait hal itu.
"Saya telepon pemiliknya agar segera menyerap tembakau petani. Hari ini saya lihat isi gudangnya. Maka, saya minta ada percepatan," katanya.
Ganjar menyebut percepatan penyerapan tembakau petani sangat penting apalagi saat ini petani sedang panen raya dan didukung cuaca yang sangat bagus.
"Momentumnya, kan bagus, panen raya, cuaca bagus dan panennya juga sudah banter (cepat). Kalau pabrikan sudah menyerap, maka ekonomi masyarakat akan menggelinding (berjalan). Ini penting karena saat ini lagi pandemi. Kalau ekonomi menggelinding, maka pemerintah juga akan terbantu," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPN APTI) Agus Parmuji membenarkan petani tembakau saat ini sedang galau.
Sebab saat panen raya tiba, serapan industri masih rendah.
"Maka kami senang dengan kedatangan Pak Gubernur mengecek gudang tembakau ini, harapannya bisa mendongkrak percepatan pabrikan membeli tembakau petani. Semakin tinggi pabrikan menyerap tembakau, maka harga juga bisa semakin bagus," jelasnya.
Salah satu pengelola gudang tembakau PT Djarum, Arief membenarkan pembelian di gudangnya belum banyak. Sebab pembelian baru dimulai Jumat pekan lalu.
"Biasanya tiap panen kapasitas penyerapan kami sekitar 500 ton tetapi kami pasti bantu petani dengan menyerap tembakau mereka, tentunya yang sesuai standar kami. Kami juga akan lakukan percepatan, sesuai perintah Pak Ganjar," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan pimpinan Pt Gudang Garam Temanggung, Tjhin Tjong Giong mengatakan pihaknya berencana membeli 10.000 ton tembakau dari petani pada musim panen kali ini. Pembelian sudah dilakukan dan dikebut sampai saat ini.
"Selain kebutuhan, kami juga ingin membantu petani. Kasihan petani kalau hasil panennya tidak segera terbeli," katanya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia