jpnn.com, PALU - Setelah melepas 500 truk bantuan dari Lapangan Hasanudin Makassar pada Kamis (4/10), Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan kunjungan ke Palu.
Dia ingin memastikan bantuan bagi korban gempa Palu, Sigi dan Donggala terdistribusi dengan baik dan tepat sasaran.
BACA JUGA: Kunjungi Palu, Mentan Kawal Distribusi Bantuan Korban Gempa
Amran juga menyerahkan langsung bantuan kepada wali kota Palu dan korban gempa.
"Alhamdulillah, bantuan yang kami himpun dan kemudian diberangkatkan dari Makassar sudah sampai. Kami serahka langsung pemerintah daerah untuk didistribusikan kepada masyarakat," kata Amran.
BACA JUGA: Sinergi Kementan - Kadin Diperkuat untuk Tingkatkan Eskpor
Amran berterima kasih kepada relawan yang dengan sigap membantu para korban gempa dan tsunami.
"Bantuan ini seluruhnya murni dari bantuan yang kami himpun. Tidak ada yang menggunakan APBN. Sebab, duka Palu, duka Sigi, duka Donggala adalah duka kita sehingga kita bahu membahu memberikan bantuan," tegas Amran.
BACA JUGA: Pangan Lokal dengan Uji Kinesiologi Tarik Minat Wisatawan
Iring-iringan truk berisi bantuan logistik senilai Rp 25 miliar itu dikoordinasikan Kementan, Sahabat Rakyat Indonesia, Pemprov Sulawesi Selatan, dan para pemangku kepentingan di sektor pertanian.
Amran menyebutkan, bantuan tersebut berupa perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari seperti mi instan, beras, minyak goreng, air minum, dan biskuit.
Pada kesempatan tersebut, Amran juga meninjau lokasi lahan dan infrastruktur pertanian yang terdampak gempa dan tsunami.
Kementan sendiri sudah mendirikan posko-posko di 40 lokasi tersebar di Palu, Sigi dan Donggala untuk mengidentifikasi dan merehabilitasi sektor pertanian.
Amran menegaskan, alokasi APBN sudah disiapkan untuk bantuan benih dan alat mesin pertanian (alsintan).
"Insyaallah, bagi yang sawah dan kebunnya rusak, akan diberikan bantuan bibit, pupuk, alat mesin pertanian dalam bentuk brigade dan sebagainya. Kami akan inventarisasi langsung untuk mengetahui tingkat kerusakan dan memberikan bantuan produksi tanaman pangan, perkebunan dan holtikultura bisa kembali dijalankan," jelas Amran.
Sejauh ini, Kementan sudah memiliki data sementara yang dihimpun dari posko-posko yang didirikan terkait jumlah kerugian atas lahan persawahan yang rusak, serta hewan ternak yang terdampak gempa.
Di Donggala, lahan persawahan yang rusak mencapai 1.653 hektare dengan potensi kerugian sebesar Rp 14.350.000.000.
Di Sigi ada 7.909 lahan persawahan dengan potensi kerugian Rp 21.970.800.000. Sedangkan di Palu potensi kerugian atas lahan rusak seluas 156 hektare senilai Rp 179.775.000.
Setidaknya ada empat arahan yang menjadi fokus penyampaian Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas mengenai penanganan dampak bencana gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah.
Yakni, penambahan personel untuk mempercepat proses evakuasi dan pencarian korban, penambahan titik pelayanan medis bagi para korban yang saat ini dirasa masih sangat kurang, mempercepat distribusi kebutuhan dasar dan logistik pengungsi terutama fasilitas air bersih dan MCK, serta perbaikan infrastruktur, layanan umum dan fasilitas vital untuk mempermudah penyaluran bantuan dan evakuasi korban.
"Atas arahan Pak Presiden, kami semua diminta bergerak cepat membantu. Setiap menteri juga diminta memulihkan sektor yang terkait dengan tupoksinya. Kami ingin memastikan sekor pertanian bisa pulih kembali segera," terang Amran. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Gencarkan Ekspor Beras Premium dan Khusus
Redaktur : Tim Redaksi