jpnn.com, PROBOLINGGO - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan salam dari Jokowi - Ma'ruf kepada para santri saat mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, Ponpes Syekh Abdul Qodir Al Jailani, dan Ponpes Nurul Jadid Paiton, di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (26/1).
Hasto yang didampingi Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Tim KH Ma'ruf Amin Habib Sholeh Almuhdar, serta anggota DPR Fraksi PDIP Hamka Haq melakukan silaturahmi dengan pengasuh dan pimpinan ponpes.
BACA JUGA: Ratusan Ulama di Provinsi Jambi Sepakat Menangkan Jokowi - Maruf
Pada kunjungan pertama, rombongan diterima oleh Pimpinan Ponpes Zainul Hasan Genggong KH Muhammad Hasan Mutawakil Alallah. Pada kunjungan kedua, rombongan diterima oleh Pengasuh Ponpes Syekh Abdul Qodir Al Jailani KH Hafidz Aminuddin. Sedangkan pertemuan ketiga, rombongan diterima oleh Kepala Pesantren PP Nurul Jadid KH Abdul Hamid Wahid. Pertemuan dengan pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong dan Ponpes Nurul Jadid Paiton berlangsung tertutup.
Usai pertemuan, Pimpinan Ponpes Zainul Hasan Genggong KH Muhammad Hasan Mutawakil Alallah merasa bersyukur dengan kehadiran tamu yang datang untuk bersilaturahmi.
BACA JUGA: Selebaran Say No to Jokowi Bukti Prabowo-Sandi Tak Punya Prestasi
“Kami mempunyai niat yang sama. Pertama tentunya berdoa supaya pemilu ini, baik pilpres maupun pileg, berjalan lancar, aman, tertib, jujur, luber," kata KH Muhammad Hasan usai pertemuan.
KH Muhammad Hasan juga berharap masyarakat yang memiliki hak pilih untuk menggunakannya pada Pemilu 2019 nanti. "Karena ini bukan hanya pemilihan person, tetapi ini untuk keberlangsungan kehidupan bangsa dan negara," ujar dia.
BACA JUGA: Jaring Dukungan, Abah Maruf Semangati Nahdiyin Kalsel
Sementara di Ponpes Syekh Abdul Qodir Al Jailani, digelar pertemuan dengan Pengasuh Ponpes KH Hafidz Aminuddin bersama para santrinya. Dalam kesempatan itu, Hasto menyampaikan salam dari Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin kepada para santri.
"Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin menyampaikan salam buat santriwan dan santriwati," kata Hasto di Ponpes Syekh Abdul Qodir Al Jailani.
Hasto banyak bercerita soal bagaimana Proklamator Bung Karno dan Islam. Dalam beberapa karya buku, Bung Karno disebut sebagai santri yang menjalankan salat lima waktu. Di era Uni Soviet, Bung Karno juga yang meminta negara itu mencari makam Imam Al Bukhari yang bertahan hingga kini. Bung Karno juga yang mendorong supaya Mesjid Biru di Rusia kini bisa ada.
"Semangat nasionalisme Islam dan Islam nasionalisme tidak bisa dipisahkan, semuanya bersatu membawa kebaikan. Semangat itu pula yang kami bawakan. Kami mohon bimbingan kiai," ungkap Hasto.
Sedangkan Djarot lebih banyak mendorong para santriwan dan santriwati agar terus belajar keras sehingga bisa sukses di masa mendatang. Djarot berharap santriwan dan santriwati berani mengasah diri sejak awal untuk menjadi pemimpin bangsa. "Sebab kalau jadi pemimpin bisa membantu orang banyak," kata Djarot.
Karena itu, Djarot berpesan kepada santriwan santriwati agar menuntut ilmu setinggi-tingginya, belajar yang baik dan patuh kepada orang tua, kiai, bu nyai. "Insyaallah kalian jadi orang hebat semuanya," kata Djarot. Hasto lalu menyerahkan dua buku mengenai Bung Karno dan Islam kepada Kiai Hafidz Aminuddin.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Bukti Para Habib Pilih Dukung Jokowi?
Redaktur & Reporter : Boy