Kunjungi Rumah Anak SIGAP, Gubernur Ganjar Sebut 5 Ng

Kamis, 21 Juli 2022 – 19:34 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didamping anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto meninjau Rumah Anak SIGAP. Foto dokumentasi Tanoto Foundation

jpnn.com, JAKARTA - Provinsi Jawa Tengah dengan total penduduk sebanyak 36,7 juta jiwa (BPS 2021) telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 31,2 persen di 2018 (Riskesdas) menjadi 20,9 persen pada 2021 (SSGI).

Meskipun angka penurunan tersebut signifikan, tetapi karena jumlah penduduk Jateng cukup besar, angka absolut anak balita yang menderita stunting jumlahnya juga cukup banyak, yaitu sekitar 500 ribu anak.

BACA JUGA: Gus Miftah Tegaskan Bersahabat dengan Ganjar Pranowo

Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didamping anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto meninjau pelaksanaan program penurunan stunting di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. 

Kegiatan tersebut meliputi peresmian pusat layanan pengasuhan, untuk stimulasi dan pembelajaran dini pada anak usia 0-3 tahun yang disebut dengan Rumah Anak SIGAP. Juga menilik secara langsung pendampingan yang dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) kepada keluarga yang berisiko stunting.

BACA JUGA: Warga Sultra Suarakan Ganjar Pranowo Presiden 2024

Rumah Anak SIGAP merupakan bentuk kemitraan antara Tanoto Foundation dengan pemerintah daerah.

Rumah Anak SIGAP didirikan dengan mengembangkan model layanan bertujuan membekali keluarga agar mampu memberikan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak usia 0-3 tahun secara menyeluruh (holistik) terintegrasi dengan layanan kebutuhan esensial anak lainnya.

BACA JUGA: Ribuan Mak-Mak di Jatim Mendoakan Ganjar Pranowo Jadi Pemimpin Indonesia

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan program Rumah Anak SIGAP ini sejalan dengan program 5 Ng yang dijalankan Pemprov Jawa Tengah, yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (Jateng Gayeng memperhatikan ibu hamil, Red).

Caranya, dengan melakukan pemeriksaan Kesehatan rutin bagi ibu hamil. 

“Itu penting untuk mencegah bayi stunting,” kata Ganjar dalam siaran pers, Kamis (21/7).

Menurut Ganjar, program pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan secara berkesinambungan dari mulai bayi dalam kandungan dan setelah bayi lahir.

Dia sangat mengapresiasi program Rumah Anak SIGAP yang diinisiasi Tanoto Foundation dan berharap program ini bisa memfasilitasi edukasi serta pendampingan terhadap para Ibu hamil maupun yang memiliki bayi. 

“Mudah-mudahan program ini bisa bermanfaat untuk seluruh masyarakat dan anak-anak terbebas dari risiko stunting,” ucapnya.

Pada kesempatan sama, Anderson Tanoto menegaskan kembali komitmen jangka panjang Tanoto Foundation dalam membantu pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia.

Dia optimistis kerja sama ini bisa berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Jateng.

Anderson berharap kolaborasi pemerintah dan lembaga non-pemerintah ini bisa menginspirasi munculnya berbagai program serupa sehingga membawa dampak optimal dalam menekan angka stunting. 

"Dengan memberikan perhatian lebih kepada anak usia dini, kami berharap bisa mencetak generasi bangsa Indonesia yang cemerlang," terangnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler