Kunjungi UTS, Dahlan Siap Biayai Penelitian Baterai

Minggu, 17 Maret 2013 – 08:18 WIB
SUMBAWA BESAR - Menteri BUMN Dahlan Iskan pada Sabtu (16/3) pagi mengunjungi Kampus Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Dalam kunjungan itu, Dahlan sekaligus meresmikan pembangkit listrik tenaga angin yang merupakan hasil uji coba Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Meski baru berdiri, namun kampus UTS sudah dijadikan sebagai tempat penelitian bagi banyak peneliti lulusan perguruan tinggi di berbagai negara. Salah satu hasil penelitian yang dilakukan di UTS adalah bahan baku untuk cat kapal laut. "Kualitasnya sangat bagus," kata rektor UTS, Zulkiflimansyah yang sehari-hari juga sebagai anggota DPR RI itu.

Sementara Dahlan dalam kesempatan itu meminta kepada para peneliti yang mengajar di UTS untuk meneliti bahan baku baterai. Biaya untuk penelitian akan ditanggung Dahlan.

"Tolong diteliti bahan baku yang bisa untuk dijadikan baterai. Nanti semua biaya penelitiannya saya yang tanggung," ujar Dahlan yang disambut tepuk tangan yang meriah tamu undangan.

Menurutnya, saat ini dibutuhkan baterai yang kecil namun bisa menyimpan daya yang besar. Sayangnnya, kata dia, di Indonesia belum ditemukan bahan bakunya. "Siapa tahu di sini terdapat banyak bahan baku untuk baterai," ujarnya optimis.

Baterai itu nantinya akan digunakan untuk mobil listrik. Sebab, bekas Direktur Utama PT PLB itu memang bertekad untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia.
 
"Kalau kita kembangkan mobil berbahan bakar BBM sudah ketinggalan. Sampai mati pun tidak akan mampu bersaing dengan Jepang. Kita pasti  kalah dengan negara lain seperti Jepang," tuturnya.

"Ibaratnya kalau kita lari dari Sumbawa ke Sumbawa Barat sana. Negara lain sudah sampe, sedangkan kita baru berangkat. Ya pasti kalah," lanjut Dahlan memberi perumpamaan.

Tak sekedar mengunjungi kampus UTS, Dahlan juga diberi kesempatan melihat pacuan kuda khas Sumbawa. Bupati Sumbawa, Jamaludin Malik memang sengaja menyuguhkan pacuan kuda itu dalam rangka menyambut Dahlan.

Yang mencuri perhatian  Dahlan, joki pacuan kuda itu adalah anak-anak kecil yang masih duduk dibangku SD. Pacuan kuda itu juga tanpa dilengkapi pelana. "Di dunia tidak ada anak kecil seperti ini yang menjadi joki," katanya.(din)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dampak Negara Salah Urus

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler