Kunker ke Enam Negara Habis Rp 3,6 M

Rabu, 20 Juni 2012 – 07:20 WIB

JAKARTA - Komitmen DPR untuk selektif dalam melakukan studi banding ke luar negeri patut dipertanyakan. Dalam waktu dekat dua tim pansus RUU pemerintahan daerah akan berangkat ke Jerman dan Jepang. Kemudian, dua tim pansus RUU desa kebagian jatah ke Tiongkok dan Venezuela.

Di bagian lain, Panja RUU Jalan dari komisi V bertolak ke London, Inggris, pada awal Juli 2012. Bahkan, komisi I "diam-diam" juga telah memberangkatkan timnya ke London terkait dengan program revitalisasi dan peningkatan mutu pelayanan TVRI.

Anggota Pansus RUU Pemda dan RUU Desa Ganjar Pranowo menyampaikan, keberangkatan mereka seharusnya tidak perlu dipersoalkan. "Memang perlu ada yang diperbandingkan. Saya kira pansus harus mempertegas tujuan dan menyampaikan argumentasi kepada publik. Mengapa harus ke sana dan apa yang dicari," kata Ganjar kemarin (19/6).

Rangkaian studi banding RUU pemda dan RUU desa itu rencananya dilakukan menjelang masuk masa reses DPR pada pekan kedua Juli 2012. Ganjar mengatakan, dirinya telah meminta pimpinan pansus berkorepondensi dengan kedutaan masing-masing negara di Indonesia. "Mungkin ada yang sebetulnya bisa dijawab kedutaan di sini," ujarnya.

Soal negara yang dipilih, Ganjar punya argumentasi. "Kalau Jepang itu usul saya," kata wakil ketua komisi II dari Fraksi PDIP itu.

Dia menjelaskan, sekitar empat bulan lalu dirinya bertemu ahli otonomi daerah asal Jepang Prof Ikawa yang tengah melakukan riset pelaksanaan otonomi daerah di seluruh Asia. Dari Ikawa, Ganjar mendapat cerita kalau kota-kota otonom di Jepang kini cenderung saling bergabung. Bukan memisahkan atau memekarkan diri seperti marak terjadi di Indonesia. "Prof Ikawa bilang di sana ada insentif kebijakan fiskal bagi daerah yang bergabung," kata Ganjar.

Belajar dari pengalaman Jepang, penting untuk menambah referensi dalam pembahasan RUU pemda. Apalagi, salah satu materi penting dari revisi itu terkait dengan mekanisme pemekaran, penggabungan, dan penghapusan daerah otonom.
Jerman juga dipilih, menurut Ganjar, karena administrasi pemerintahannya yang sangat baik. "Kami ingin melihat bagaimana koordinasi pada level pemerintahan terendah sampai tertinggi," ujarnya.

Sementara itu, Tiongkok dan Venezuela dipilih pansus RUU desa karena pertumbuhan ekonominya sangat bagus. Informasi sementara itu didorong oleh peran satuan-satuan terkecil masyarakatnya. "Apakah mereka diwadahi dalam pemerintahan atau hanya governing community? Bagaimana di sana bisa berkembang dan tumbuh?" kata Ganjar.

Pada bagian lain, saat ini satu tim komisi I yang beranggota delapan orang sudah berada di London. Mereka berangkat pada Minggu, 17 Juni lalu dan baru pulang Sabtu depan. "Teman-teman ke Inggris mau mengunjungi BBC (kantor berita British Broadcasting Corporation)," kata Ketua Komisi I Mahfud Siddiq.

Menurut dia, komisi I sedang membahas revitalisasi TVRI sebagai lembaga penyiaran publik (LPP). Di antaranya meningkatkan kerja sama BBC dan TVRI. "Kasihan TVRI kalau tidak ada yang menonton," canda politikus PKS itu.

Anggota Komisi V Saleh Husin mengatakan, Panja RUU Jalan akan berangkat ke London pada 3 Juli mendatang. "Sebenarnya itu diagendakan pada Mei. Tapi, karena parlemen Inggris tengah reses, mereka minta mundur ke Juli," katanya. Saleh sendiri tidak ikut berangkat karena ada keperluan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan.
Mengapa London yang dipilih? "Komisi V ingin belajar dari Inggris yang cukup bagus penataan jalannya," jawab politikus dari Partai Hanura itu.

Dalam perhitungan FITRA, perjalanan DPR ke semua negara itu menghabiskan anggaran sampai Rp 3,6 miliar. Perhitungan FITRA itu merujuk kepada Peraturan Menteri Keuangan No.84/PMK.02/2011 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2012. "Anggaran Rp 3,6 miliar itu asumsinya kunker diikuti 10 anggota dewan selama tujuh hari. Belum termasuk staf anggota," kata Uchok.

Dia menyesalkan keberangkatan anggota DPR ke luar negeri yang selalu terkesan tertutup. Wajar kalau publik mempertanyakan manfaat dan efektivitasnya. "Ujungnya cuma pemborosan uang negara," tandasnya. (pri/c2/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Anggap Program Kerja Pemerintah Jalan di Tempat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler