jpnn.com, JAKARTA - Penyanyi Kunto Aji mengungkap sejumlah sumber inspirasi dalam mengerjakan album terbaru, Pengantar Purifikasi Pikir.
Dari segi vokal, dia mencoba keluar dari zona nyaman dengan mengambil inspirasi dari sumber tidak terduga.
BACA JUGA: Kunto Aji Persembahkan Pengantar Purifikasi Pikir
Kunto Aji terinspirasi dari beberapa politisi beken seperti Barack Obama hingga Jokowi.
"Inspirasi saya dari politisi, kayak Barack Obama, Pak Gita Wirjawan, Pak Jokowi. Mereka dilatih bicara untuk meyakinkan orang. Saya mempelajari sendiri
cara omongan mereka bisa sampai ke orang dan mencoba menerapkan bagaimana caranya bernyanyi tetapi kayak berbicara," kata Kunto Aji, Kamis (14/9).
BACA JUGA: Kunto Aji Perkenalkan Karya Baru Lewat Sowan Album III
Hasil eksplorasi tersebut dapat disimak dari gaya vokal Kunto Aji yang terasa lebih intim dan lembut dalam lagu-lagu yang berangkat dari pengalaman pribadi.
Antara lain, lagu Jernih yang bercerita tentang rasa melepas sakit hati, serta Melepas Pelukan Ibu yang terinspirasi momen meninggalkan orang tua demi mengadu nasib di perantauan.
BACA JUGA: Kunto Aji Bicara Soal Keluarga dalam Lagu Salam Pada Rindu
Walau tidak mudah untuk mewujudkan apa yang ada di kepala Kunto Aji, kepuasan yang didapat saat menyimak hasil akhir Pengantar Purifikasi Pikir membuat segala jerih payahnya terasa sepadan.
Kunto Aji akhirnya mempersembahkan album terbaru yang berjudul Pengantar Purifikasi Pikir pada 14 September 2023.
Album ketiga tersebut diluncurkan lima tahun setelah peluncuran album Mantra Mantra yang begitu sukses.
Pengantar Purifikasi Pikir diproduseri oleh Kunto Aji bersama Afif Gifano dan Pandji Akbari, serta dirilis melalui Rancang Rencana Records.
Dalam album Pengantar Purifikasi Pikir, Kunto Aji menggabungkan eksplorasi bermusik yang lebih luas dengan lirik yang semakin personal dan intim untuk menghasilkan musik pop khas. Salah satu contohnya di lagu Jangan Melamun Saat Hujan.
Meski butuh lima tahun untuk kembali merilis album, Kunto Aji sebenarnya sudah memikirkan apa yang kelak menjadi Pengantar Purifikasi Pikir.
Judul album tersebut tiba-tiba muncul dengan begitu saja di kepala, bahkan sejak Mantra Mantra baru dilepas ke publik.
"Jarak dari Mantra Mantra memang lima tahun, cuma selama lima tahun itu saya juga selalu memikirkan album berikutnya mau seperti apa. Baru ketemunya pas tahun ketiga, jadi album ini dikerjakan selama dua tahun," beber Kunto Aji.
Pria berusia 36 tahun itu menjelaskan, tema besar dalam album Pengantar Purifikasi Pikir adalah pertumbuhan.
Apabila Mantra Mantra adalah benih yang ditanam untuk refleksi dan mencintai diri sendiri, maka langkah selanjutnya dalam album ini adalah bertumbuh.
"Pemilihan tema ini berjalan natural. Saya mencoba menangkap apa yang dirasakan di lima tahun terakhir, dan dorongan terbesar adalah apa yang membuat saya tumbuh serta tetap bisa dan mau menjalani hidup," jelasnya.
Lantaran tema albumnya bersifat personal, Kunto Aji tidak mau jauh-jauh untuk mencari produser.
Pilihannya pun jatuh kepada Afif Gifano dan Pandji Akbari, yang merupakan kibordis dan gitaris yang sudah mengiringi Kunto Aji di panggung menjelang album pertamanya, Generation Y, dilepas pada 2015.
“Karena apa yang saya tulis itu makin personal dan bergerak dari dalam diri sendiri, akhirnya merasa kenapa enggak sekalian bekerja dengan orang-orang di ring satu saya untuk album ini?" beber Kunto Aji.
"Toh mereka memang musisi yang mumpuni dan bagus, dengan pengalaman yang sangat tinggi juga," sambungnya.
Hampir seluruh instrumen dalam album Pengantar Purifikasi Pikir direkam Kunto Aji, Afif, dan Pandji bertiga.
Terdapat perkecualian pada drum lagu Rona Merah Langit yang bernuansa nu-soul dan Perjalanan Menawar Racun dengan rasa alternative rock yang diisi oleh Dimas Pradipta dan Enrico Octaviano.
Rasa saling percaya yang sudah terbentuk pun memungkinkan terjadinya berbagai eksplorasi musik.
Membuat lagu dengan dentuman elektronik ala drum and bass seperti Asimetris, atau menyisipkan delapan jenis frekuensi Solfeggio, yang sekaligus mengembangkan apa yang dilakukan di Mantra Mantra, ke dalam rekamannya.
Selain itu, Pengantar Purifikasi Pikir disempurnakan secara visual dengan lukisan Iqi Qoror, seniman asal Yogyakarta yang karya-karyanya telah dipamerkan di Singapura, Hong Kong dan Los Angeles.
"Saya memang suka karya beliau, dan setelah kami mengobrol, ternyata Mas Iqi orangnya seru. Jadi rasanya cocok," ucapnya.
Dengan beredarnya Pengantar Purifikasi Pikir, Kunto Aji bisa bernapas lebih lega tanpa harus memikirkan lagi beban ekspektasi yang datang sendiri akibat menghasilkan album sebesar Mantra Mantra.
Oleh sebab itu, pada titik ini Kunto Aji tidak punya ekspektasi yang terlalu muluk untuk Pengantar Purifikasi Pikir.
"Semoga album ini bisa bikin saya semangat menjalankan hidup dan bikin karya lagi," tutup Kunto Aji. (ded/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra