PARIS - Paris Saint-Germain (PSG) memang merasa tidak beruntung ketika harus bertemu Barcelona di perempat final Liga Champions. Barca -sebutan Barcelona- tidak hanya berlabel tim terbaik dunia saat ini, melainkan juga favorit juara selain Real Madrid dan Bayern Munchen.
Namun, di luar lapangan atau urusan komersial, PSG justru sangat diuntungkan. Sebab, laga kontra Barca sangat menjual. Buktinya, PSG kewalahan memenuhi permintaan tiket untuk home kontra Lionel Messi cs atau dalam leg pertama di Parc des Princes (2/4).
Bagaimana tidak, fans PSG yang mengajukan aplikasi tiket sampai kemarin telah menembus angka satu juta. Sampai-sampai PSG menyatakan setiap detiknya, rata-rata ada 100 penelepon yang menanyakan tiket. Di Parc des Princes, situasi saat ini hanya pernah dialami semasa konser band legendaris The Rolling Stones.
"Kami hanya memiliki stadion berkapasitas 45 ribu dengan 25 ribu kursi di antaranya menjadi milik para pemegang tiket terusan. Lalu, 5 ribu kursi telah dipesan fans Barcelona dan UEFA," kata Frederic Longuepee, deputi manajer umum dari kantor pemasaran PSG, kepada L"Equipe.
"Jadi, hanya tersisa 15 ribu tiket yang bisa kami jual. Tapi, kami menerima sampai satu juta permintaan. Ini sudah seperti tur Rolling Stones," sambungnya.
Di satu sisi, PSG memang senang tiket mereka ludes terjual dalam waktu singkat. Tapi, di sisi lain, kondisi itu menimbulkan potensi munculnya peredaran tiket gelap. Di salah satu situs online misalnya, ada tiket yang dijual dengan banderol EUR 500 (Rp 6,2 juta) atau naik dua kali lipat.
"Karena kami telah mengecewakan 985 ribu permintaan, sulit mencegah peredaran tiket gelap," kata Longuepee. (dns/bas)
Namun, di luar lapangan atau urusan komersial, PSG justru sangat diuntungkan. Sebab, laga kontra Barca sangat menjual. Buktinya, PSG kewalahan memenuhi permintaan tiket untuk home kontra Lionel Messi cs atau dalam leg pertama di Parc des Princes (2/4).
Bagaimana tidak, fans PSG yang mengajukan aplikasi tiket sampai kemarin telah menembus angka satu juta. Sampai-sampai PSG menyatakan setiap detiknya, rata-rata ada 100 penelepon yang menanyakan tiket. Di Parc des Princes, situasi saat ini hanya pernah dialami semasa konser band legendaris The Rolling Stones.
"Kami hanya memiliki stadion berkapasitas 45 ribu dengan 25 ribu kursi di antaranya menjadi milik para pemegang tiket terusan. Lalu, 5 ribu kursi telah dipesan fans Barcelona dan UEFA," kata Frederic Longuepee, deputi manajer umum dari kantor pemasaran PSG, kepada L"Equipe.
"Jadi, hanya tersisa 15 ribu tiket yang bisa kami jual. Tapi, kami menerima sampai satu juta permintaan. Ini sudah seperti tur Rolling Stones," sambungnya.
Di satu sisi, PSG memang senang tiket mereka ludes terjual dalam waktu singkat. Tapi, di sisi lain, kondisi itu menimbulkan potensi munculnya peredaran tiket gelap. Di salah satu situs online misalnya, ada tiket yang dijual dengan banderol EUR 500 (Rp 6,2 juta) atau naik dua kali lipat.
"Karena kami telah mengecewakan 985 ribu permintaan, sulit mencegah peredaran tiket gelap," kata Longuepee. (dns/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Neymar: Saya Penggemar Berat Balotelli
Redaktur : Tim Redaksi