Kuota Dikurangi, 209 CJH Sultra Terancam Gagal Berangkat

Minggu, 16 Juni 2013 – 12:07 WIB
KENDARI - Kebijakan pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota jamaah haji sebanyak 20 persen untuk tiap negara, bakal turut berbias di Sulawesi Tenggara (Sultra). Estimasi Kanwil Kemenag Sultra sekitar 209 calon haji asal bumi anoa terancam urung berangkat tahun ini.

Plh.Kabid Penyelenggaran Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Sultra, Drs. H. Abdul Aziz Baking yang dihubungi kemarin mengurai sesuai data pada Sistem Komputerisasi Haji Terpadu pada Kementerian Agama, kuota haji Sultra tahun ini yakni 1.668 jamaah. Bila pengurangan itu benar, maka kuota Sultra ditaksir berkurang sekitar 300 calon haji. Hanya saja saat pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) hingga 12  Juni lalu, sebanyak 121 calon haji tidak melunasinya.

''Ada yang beralasan nanti tahun depan baru mau melaksanakan ibadah haji dan ada pula yang datang keluarganya melaporkan bila calhaj itu sudah meninggal,'' terangnya.
   
Mantan Kakandepag Bombana itu menambahkan dengan tidak melunasi BPIH, Calhaj  otomatis tidak jadi berangkat. Pembatalan itu katanya bila pengurangan kuota secara nasional juga dikenakan di Sultra, maka estimasi calhaj yang batal diberangkatkan tinggal 209 jamaah.

''Tapi jumlah kepastiannya nanti Pak Kakanwil Kemenag yang akan memberi keterangan Senin (besok, red). Kebetulan Senin nanti ada sosialisai terkait kebijakan Pemerintah Arab Saudi atas keterlambatan renovasi Masjidil Haram yang berbias pada pengurangan jumlah jamaah haji yang dihadiri Kemenang Kabupaten dan Kota se-Sultra,'' tambahnya.
   
Azis Baking berharap masyarakat bisa memahami hal ini, karena pengurangan berlaku untuk semua negara. Katanya Menteri Agama masih akan melakukan lobi kepada Kerajaan Arab Saudi agar kuota haji untuk Indonesia tidak berkurang atau pengurangannya tidak sampai 20 persen. ''Jika pengurangan kuota tetap dilakukan, maka pemerintah akan memprioritaskan pemberangkatan calon haji sesuai dengan nomor urut pelunasan ongkos haji yang telah ditutup 12 Juni lalu,''tandasnya.
   
Sekadar diketahui pengurangan kuota diberlakukan karena kapasitas Masjidil Haram mestinya mampu menampung 48 ribu orang per jam. Dalam kondisi renovasi yang belum selesai, kapasitasnya tinggal 22 ribu orang per jam. (awl/KP)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terobos Lampu Merah, Pengendara Motor Terlindas Avanza

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler