Kuota Ujian Jalur Tulis SNMPTN Bakal Dibabat

Kamis, 12 Juli 2012 – 03:30 WIB

JAKARTA - Keinginan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menghapus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur tulis tidak mendapatkan persetujuan dari kampus. Para rektor tetap menginginkan adanya jalur tulis.

Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) Idrus A Paturusi menuturkan, tahun depan jalur tulis tetap ada. Tapi kuotanya berkurang drastis jadi 10 persen. Kemudian, jalur undangan ditambah jadi 50 persen.  "Para rektor telah menyepakati permintaan Dirjen Dikti tersebut. Kalau jalur mandiri tetap 40 persen," ujar Idrus di Jakarta, Rabu (11/7).

Mengenai adanya kecurangan dalam jalur undangan, kata Idrus, mungkin saja terjadi. Tapi, Majelis Rektor Peguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) akan mengevaluasi saat pelaksanannya tiba.

"Kekhawatiran itu boleh-boleh saja. Adanya mark up nilai di sekolah patut diwaspadai. Tahun depan kita akan lihat apa permasalahan itu bisa atau tidak diawasi," bebernya melalui sambungan telepon.

Ia mengharapkan masyarakat agar tidak khawatir mengenai masalah tersebut. Sebab, panitian SNMPTN sudah berpengalaman menangani masalah seperti itu. "Objektivitas dalam penerimaan mahasiswa jalur undangan ini tergantung dari seleksi yang dilakukan tim yang ditunjuk panitia SNMPTN," tegasnya.

Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor (IPB), Yony Kusmaryono menjamin, tidak akan ada manipulasi dalam penerimaan jalur undangan SNMPTN. "Tidak bisa ada titipan dong. Walaupun yang menentukan peringkat itu masing-masing PTN sesuai mata pelajaran IPA atau IPS," ujarnya.

Ia kembali menegaskan, tidak akan ada mahasiswa titipan karena peringkat siswa sudah jelas sesuai mata pelajaran yang menjadi kriteria utama penyaringan. Namun, masing-masing PTN harus menyatakan kriteria peringkat atau seleksi tersebut secara transparan kepada masyarakat.

Dirinya mencontohkan, di IPB kriteria yang dipakai adalah nilai mata pelajaran Matematika, Fisikia, Kimia, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Nilai itu akan digabung dengan peringkat akademik sekolah atas dasar prestasi akademik alumninya di IPB.(cdl/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nuh: Minimal Tarif SPP Tidak Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler