Dalam laga yang digelar di Al Shahab Club Sports Hall, Dubai, Uni Emirat Arab itu, Bagus Wahyu Ardyanto dkk kandas dengan skor telak 1-3 (23-25, 25-18, 9-25, 20-25). "Secara permainan sebenarnya tidak jauh, anak-anak hanya kurang percaya diri," ujar pelatih Indonesia Ayub Hidayat dalam pesan elektroniknya.
Kekalahan tersebut sepertinya sudah sesuai dengan prediksi semula. Sebab, timnas Indonesia selama ini memang selalu kesulitan jika menghadapi salah satu negara di belahan Asia Barat itu. Dalam kejuaraan resmi Asian Games Guangzhou 2010 silam, Indonesia juga menyerah dengan skor yang sama dari Arab Saudi.
Ayub menyebut, perlawanan anak asuhnya hanya bertahan dalam dua set saja. Buktinya, hingga set kedua permainan Indonesia masih menyulitkan Arab Saudi. Sayangnya, itu kurang bisa dipertahankan dalam dua set terakhir. Set ketiga menjadi penentu kegagalan Indonesia setelah hanya mampu mengemas 9 poin saja.
Menurut Ayub, kepercayaan diri tersebut lemah seiring dengan usia anak asuhnya yang masih relatif muda. Selain itu, dari segi pengalaman bertanding di level internasional juga belum begitu banyak. "Mareka membutuhkan tambahan jam terbang lagi supaya berikutnya bisa lebih baik," cetus Ayub.
Bukan hanya faktor kurang percaya diri saja yang masih kurang, manajer timnas Hadi Sampurno juga menyoroti kepemimpinan wasit yang dinilai lebih memihak Arab Saudi. Terutama dalam menentukan poin dari bola tipis. "Dengan alasan kena net, wasit memberikan poin ke tim lawan. Karena banyak protes, permainan anak-anak pun jadi kurang fokus," ungkap Hadi.
Dalam pertandingan ketiga yang digelar tadi malam, Indonesia harus menghadapi tuan rumah Uni Emirat Arab (UEA). Hingga berita ini ditulis, pertandingan tersebut masih tetap berlangsung. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Clasico di Tengah Isu Merdeka
Redaktur : Tim Redaksi