Kurang Sejam Bertemu, JK-SB Capai Lima Kesepakatan

Rabu, 01 April 2009 – 21:59 WIB

JAKARTA - Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) sepakat akan bergandengan tangan membangun ekonomi kerakyatan pada pemerintahan mendatangKesepakatan tersebut akan terus diusung kedua partai yang beridiologi sama ini dengan atau tanpa koalisi.

Kesepakatan ini dicetuskan saat Ketua Umum DPP Golkar HM

BACA JUGA: KPK Bantah Klaim PKS

Jusuf Kalla dan Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir, bertemu di RM Ny
Suharti Jalan Kapten Tendean, Mampang Jakarta, Rabu (1/4)

BACA JUGA: PNS Diminta Pilih Partai pro Reformasi Birokrasi

Keduanya, menyepakati lima poin kesepakatan.

"Dalam rangka mencapai masyarakat Indonesia sejahtera ke depan, kita telah bicarakan jika kedua partai mempunyai peluang melaksanakan pemerintahan di masa akan datang,  maka antara lain yang difokuskan adalah masalah ekonomi sebagai pondasi dasar ekonomi bangsa,"  tegas JK saat jumpa pers usai pertemuan.

Pertemuan JK-SB itu juga dihadiri petinggi kedua partai
JK yang berbaju putih lengan panjang didampingi Ketua DPP Golkar Enggartiasto Lukito, serta Wasekjen DPP Golkar Iskandar Mandji

BACA JUGA: Prabowo Tak Mau Jadi Kacung Amerika

Sementara SB didampingi Sekjen DPP PAN Zulkifli Hasan.

Target pembangunan ekonomi kerakyatan kedua partai tersebut tergambar dalam item kesepakatan yang berhasil dicetuskanSebagaimana dibacakan SB, lima poin itu antara lain mendukung politik APBN dan APBD yang mendukung pertumbuhan desa dan UMKM dan mendukung politik ekonomi dan sumber daya alam yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Juga, meningkatkan peran daerah dan usaha untuk mendorong investasi, serta meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri baik berupa barang dan jasaYang terakhir, kedua parpol juga sepakat mendukung kebijakan ekonomi nasional untuk meningkatkan produktifitas nasional dan dayan saing"Bahkan kami sudah sepakat ke depan akan terus membicarakan ini lebih intensif," tambah JK.

SB menambahkan, kesepakatan yang ditandatanginya bersama JK itu merupakan bentuk nyata kesepahaman dalam mengedepankan kepentingan bangsa yang lebih besarSB juga mengakui bahwa kesepahaman kedua pihak ini bisa saja menjadi landasan selanjutnya untuk membangun koalisi pilpres maupun pemerintahan.

Pertemuan di RM Suharti ini berlangsung tidak lebih dari satu jamSB yang menggunakan batik Biru datang lebih duluKepada wartawan SB mengingatkan bahwa pertemuan dengan JK juga bermuatan silaturrahmi antara tokoh.

Soetrisno Bachir menyarankan para pimpinan nasional tidak menjaga gengsi semu terkait rivalitas menjelang pemilu presiden mendatangKarena itu, pemimpin nasional harus selalu bisa menjaga silaturahmiKarena itu, secara terang-terangan SB pun meminta agar Ketua Dewan Penasihat Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri bisa segera bertemu"Minimal pertemuan itu bisa meredakan ketegangan yang terjadi di grass root," saran SB.

Menurut SB, peran elit untuk meredam gejolak di akar rumput cukup besarMakanya, pertemuan yang melambangkan suasana harmonis di tingkat elitis lebih dimaksimalkan agar menjadi contoh bagi akar rumput.

Sementara itu, Sekjen DPP PAN Zulkifli Hasan kembali menegaskan PAN baru akan menentukan apakah akan mengusung capres internal atau bukan setelah pemilu legilatifDengan nada optimis, Zulkifli menjelaskan hal tersebut ditentukan oleh perolehan suara PAN"Kalau mencapai 15 persen kami akan usung kader sendiri, kalau tidak akan diputuskan lagi," tandas Zulkifli lagi.

Tak semua rangkaian acara pertemuan JK-SB berlangsung seriusHal ringan juga terlontar dari pertemuan ituSB merasa kecolongan terkait penentuan jumlah poin kesepakatanAwalnya, PAN menyodorkan konsep sembilan poinNamun setelah digodok bersama Golkar, poin kesepakatan menciut menjadi lima saja.

Penciutan itu ternyata didasari permintaan pihak Golkar yang menilai angka sembilan terlalu berpihak untuk PAN dan kurang netralKedua pihak pun sepakat lima poin"Pertimbangan agar menjadi lima supaya tidak sampai sama dengan nomor PANSupaya netral kami pun menerima angka lima," ujar Soetrisno.

Belakangan, ketahuan bahwa angka lima yang disodorkan Golkar bermakna pembulatan angka 2 dan 3, yang jika digabung menjadi nomor urut Golkar, 23"Ini mungkin bukti bahwa Golkar yang sudah 45 tahun memimpin memang sudah sarat pengalaman," tandas SB(ysd/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gapoksi Hadiri Pertemuan Four Seasons


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler