Kurang Zat Besi saat Hamil Berisiko Anak Autisme

Jumat, 17 Oktober 2014 – 14:48 WIB

KEKRANGAN zat besi selama kehamilan meningkatkan risiko melahirkan anak dengan autisme.
 
Sebuah penelitian baru menemukan, mereka yang memiliki anak dengan autisme secara signifikan lebih jarang mengkonsumsi suplemen zat besi sebelum dan selama kehamilan, dibandingkan dengan ibu dari anak-anak yang berkembang secara normal.

Risiko anak yang lahir dengan autisme yang berkaitan dengan kekurangan zat besi ini adalah lima kali lebih besar ketika sang ibu saat hamil berusia 35 tahun, atau sang ibu menderita kondisi seperti obesitas, hipertensi atau diabetes.

BACA JUGA: Olahraga 1 Jam Sehari dapat Menurunkan Risiko Gagal Jantung

Kekurangan zat besi atau yang dikenal dengan anemiaadalah suatu kondisi dimana kurangnya zat besi dalam tubuh menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah.

Zat besi digunakan untuk memproduksi sel darah merah yang membantu menyimpan dan membawa oksigen dalam darah. Jika anda memiliki sel darah merah lebih sedikit dari normal maka organ-organ dan jaringan tidak akan mendapatkan oksigen sebanyak seperti biasanya.

BACA JUGA: Pernahkah Anda Melakukan Hubungan Seks di Bandara?

Para peneliti mengatakan bahwa zat besi juga sangat penting dalam pengembangan otak janin yang berarti kekurangan zat ini dapat menyebabkan autisme.

"Hubungan antara asupan zat besi yang lebih rendah dan peningkatan risiko ASD (autisme) bisa dilihat selama menyusui," kata peneliti Rebecca Schmidt, seperti dilansir laman Daily Mail, Kamis (16/10).

BACA JUGA: Kurang Gerak Membahayakan Ibu Hamil dan Janinnya

"Selanjutnya, risiko yang terkait dengan asupan zat besi selama masa kehamilan adalah jauh lebih besar bila ibu juga berusia lebih tua dan memiliki kondisi metabolik selama kehamilannya," pungkasnya.

Jika anda sedang hamil dan anda kekurangan zat besi, anda mungkin akan merasa sangat lelah dan menderita anemia.

Jika tingkat zat besi dalam darah menjadi rendah, maka dokter atau bidan akan menyarankan anda untuk menkonsumsi suplemen zat besi.

Zat besi sangat penting untuk perkembangan otak awal, memberikan kontribusi untuk neurotransmitter produksi, mielinisasi dan fungsi kekebalan tubuh.(fny/jpnn)

Sumber yang baik dari zat besi meliputi:

· Sayuran berdaun hijau tua, seperti selada air dan kale keriting

· Sereal atau roti

· Beras merah

· Kacang-kacangan

· Kacang-kacangan dan biji-bijian

· Daging, ikan dan tahu

· Telur

· Buah kering, seperti aprikot kering, plum dan kismis.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sampah Jadi Lampu dan Tas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler