Kurangi Ketergantungan Tekhnologi Luar Negeri

Senin, 19 November 2012 – 10:35 WIB
ACEH--Dahlan Iskan menjelaskan, BUMN secara berlahan akan mengurangi ketergantungan teknologi dari luar negeri. Upaya seperti itu lebih mudah diwujudkan karena tidak ada persoalannya dengan politik.

"Maka itulah, politik jangan masuk ke BUMN," ungkap Dahlan Iskan, Minggu (18/11), saat membuka pertemuan Nasional, Perhimpunan Mahasiswa Teknik Indonesia (PMTI) di Anjong Mon Mata, Kompleks Pendopo Gubernur Aceh.

Pasalnya, proses politik yang dinilai terlalu panjang akan membuat sebuah program maupun kegiatan akan panjang dari segi waktunya dan tidak bisa diputuskan begitu saja. “Proses politik itu, harusnya jangan terlalu panjang, di BUMN akan saya kurangi,”tegasnya.

Dahlan juga menyatakan, BUMN sudah mulai mengurangi ketergantungan penggunaan teknologi dari luar negeri. Sebagai contoh, pembangunan pabrik gula terbesar dan termodern yang akan dibangun di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada 2013 mendatang, akan menggunakan 100 persen teknologi dalam negeri hasil karya terbaik anak bangsa, mulai dari desain sampai pada pembuatan instalasi.

“Pabrik gula banyak di Indonesia, tapi semuanya buatan luar negeri bahkan sampai tangganya sekalipun buatan luar negeri,”cetusnya.

Oleh karena itulah, dengan semangat dan kerja keras, maka BUMN akan menjadi pelopor penggerak majunya teknologi dalam negeri. “Tidak bisa kita selalu bergantung pada pinjaman luar negeri dan teknologi luar negeri,”tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut Dahlan Iskan juga menyoroti tentang Perusahan Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Suak Puntong, Nagan Raya.  Pasalnya, batubara yang dihasilkan di Aceh Barat, kalorinya tidak sebesar yang diharapkan.  PLTU Nagan Raya membutuhkan batubara berkalori 4.500-5.000 kkal/kg sebagai bahan bakar pembangkit.

Hal demikian disampaikan Dahlan menanggapi pertanyaan salah seolah Mahasiswa Teknik dari Universitas Teknik Teuku Umar Meulaboh yang bertanya apa solusi yang diambil pemerintah untuk menjamin ketersediaan bahan bakar bagi PLTU Nagan Raya.

Menurut Dahlan, ada teknologi untuk menyesuaikan persoalan batubara tersebut, namun biayanya sangat besar, maka itulah, dirinya berharap kepada mahasiswa teknik, khususnya di Aceh agar dapat menciptakan teknologi yang jauh lebih murah, sehingga nantinya bisa digunakan.

Selain itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, meminta persoalan energi dan teknologi dapat menjadi perhatian besar pada Pertemuan Nasional, Perhimpunan Mahasiswa Teknik Indonesia (PMTI) ini.

Sementara acara yang berlangsung setiap dua tahun sekali tersebut, dimulai tanggal 18-28 November 2012 diikuti oleh 72 universitas dari 22 wilayah di seluruh Indonesia. Selain pertemuan nasional, juga dilaksanakan Temu Ilmiah Mahasiswa Teknik Indonesia atau TIMTI.

Dalam kesempatan tersebut, Dahlan Iskan menegaskan,  BUMN ingin melaksanakan banyak hal di bidang teknik yang dulu dimasa orde baru, karena kurangnya modal dan sumber daya manusia (SDM) sangat sulit untuk diwujudkan. Saat ini, pihaknya sedang melakukan sejumlah rintisan dengan tidak lagi terlalu mengandalkan teknologi dari luar.

Maka itulah, Mantan Dirut PLN ini mendorong para mahasiswa teknik untuk berkreasi dan menghasilkan karya terbaik bagi kemajuan bangsa.”SDM Indonesia sangat besar dan harus ada keberanian untuk menggali itu,”pungkasnya.(*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Harus Atasi Lonjakan Harga Daging Sapi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler