Kurangi Konsumsi Rokok Diyakini Bisa Turunkan Angka Kemiskinan

Rabu, 06 Januari 2016 – 12:20 WIB
Anggota DPR Komisi IX Fraksi PPP Okky Asokawati saat menghadiri Rapat Kerja antara Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Ruang Rapat Komisi IX DPR, Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/6/2015). FOTO: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR, Okky Asokawati mengatakan, mengurangi konsumsi rokok akan bisa menurunkan angka kemiskinan. Okky menyampaikan hal itu menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan rokok menjadi komoditas terbesar (pengeluaran) setelah beras yakni sebesar 8,08 persen di kota dan 7,68 persen di desa.

“Dengan kata lain, pengeluaran keluarga yang besar setelah beras adalah rokok. Akibatnya, keluarga tidak lagi mampu mencukupi karbohidrat yang sehat. Maka mengurangi konsumsi rokok bisa menurunkan angka kemiskinan,” kata Okky di Jakarta, Rabu (6/1).

BACA JUGA: Tak Ada Ampun, Ahok Bakal Lakukan Ini Bagi Pengendara yang Bandel

Dia mengaku prihatin atas besarnya kontribusi rokok terhadap tingkat kemiskinan baik di kota dan di desa. Bahkan ia mengibaratkan pengkonsumsi rokok, habis jatuh tertimpa tangga. Sebab, merokok akan  menyebabkan kesehatan terganggu, juga menjadi salah satu penyebab kemiskinan.

Politikus PPP tersebut juga menyatakan data BPS juga mengkonfirmasi tentang abainya pemerintah dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa. Setidaknya, kampanye-kampanye bahaya rokok hingga saat ini cenderung hanya formalitas saja. Pemerintah kurang massif dalam menekan konsumsi rokok di tengah masyarakat melalui kebijakan yang konkret.

BACA JUGA: Peternak Minta Kementan Lanjutkan Program Sentra Peternakan Rakyat

Bahkan, pemerintah hingga presiden ketujuh Joko Widodo belum melakukan ratifikasi Konvensi Internasional Pengendalian Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Padahal dengan ratifikasi FCTC ini sebagai ikhtiar untuk melindungi generasi saat ini dan mendatang dari dampak buruk tembakau.

Di sisi lain, ia melihat pemerintah mengalami situasi sulit antara mengutamakan kesehatan dan pengentasan kemiskinan atau penambahan pendapatan melalui penerimaan kas negara melalui cukai rokok.

BACA JUGA: Berjilbab Pink, Baju Putih dan Celana Hitam, Anggie Tampak Wow di Sidang Nazaruddin

“Seperti tahun 2015 lalu, pemerintah menargetkan penerimaan dari cukai rokok sebesar Rp 139,1 triliun atau 7,9 persen terhadap penerimaan APBNP 2015," katanya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RJ Lino Tampak Beda, Masuk Lewat Samping, Terburu-buru dan Lesu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler