KWI: Paus Francis I, Figur Harapan Baru Gereja Katolik

Kamis, 14 Maret 2013 – 16:15 WIB
JORGE Mario Bergoglio yang baru terpilih menjadi Paus baru dan memilih nama Paus Francis I. FOTO: AFP
JAKARTA - Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyambut baik terpilihnya Jorge Mario Borgoglio menjadi Paus Fransiskus I. Menurut Sekretaris KWI Romo Benny Susetyo Paus yang baru adalah pilihan terbaik untuk perkembangan gereja Katolik di masa datang dan menjadi figur harapan baru untuk perdamaian dunia.

"Terpilihnya Bapa Suci ini tepat karena beliau figur yang kharismatik, kredibel, dan menurut saya sesuai tantangan zaman. Figur harapan baru karena akan memberikan visi pastoralnya tentang keadilan dan perdamaian itu yang ditekankan selama ini," ujar Benny saat dihubungi JPNN, Kamis (14/3).

Benny pun mengagumi kepribadian Paus Fransiskus I yang meneladani kehidupan Santo Fransiskus dari Asisi. Pria kelahiran 17 Desember 1936 itu sangat dekat dengan kalangan bawah, kaum papa dan warga miskin.

Pemegang gelar master di bidang kimia dari Universitas Buenos Aires itu memilih meninggalkan wismanya Uskup Agung Buenos Aires, Argentina untuk tinggal di sebuah flat sederhana.

Ia menolak memakai mobil mewah limousin yang diberikan untuk Uskup Agung dan memilih menumpang angkutan umum. Uskup Agung Buenos Aires periode 1998-2012 itu juga memasak makanannya sendiri di rumah.

Kehidupan sederhana Paus itu, yang kata Benny, patut ditiru seluruh umat Katolik. Mencintai kesederhanaan dan menjunjung tinggi keadilan untuk semua kalangan.

"Dia akan melanjutkan misi yang sudah dilakukan Paus Paulus ke II dan Paus Benedictus yaitu membangun relasi yang baik antara agama, perdamaian dan berpartisipasi memperjuangkan nilai-nilai keadilan, terutama bagi kalangan masyarakat bawah. Itu jadi fokus perhatian dia," sambung Romo Benny.

Seperti diketahui, Paus Fransis I adalah Paus pertama dari ordo Jesuit, dan yang pertama dari luar Eropa.

Bergoglio adalah anak pertama dari lima bersaudara. Dia adalah pemegang gelar master di bidang kimia dari Universitas Buenos Aires. Alih-alih meneruskan keahliannya itu, Bergoglio memilih bergabung ke seminari di Villa Devoto dan masuk ke Serikat Jesus pada 1958.

Memegang gelar di bidang filsafat dari Colegio Maximo San Jose di San Miguel, Bergoglio sempat mengajar studi literatur dan psikologi di Colegio de la Inmaculada di Santa Fe, Buenos Aires.

Sesudah itu, dia belajar filsafat dan teologi di Faculty of San Miguel, seminari di San Miguel. Dia kemudian mengajar di seminari ini sampai mendapat gelar profesor. Pelayanan gereja Bergoglio dimulai pada 1973. Pada 1980, dia menjadi rektor seminari San Miguel hingga 1986. Gelar doktoralnya diraih di Jerman.

Saat menjadi kardinal, Bergoglio dikenal sebagai sosok yang rendah hati, konservatif, dan memiliki komitmen kuat terhadap keadilan sosial. Gaya hidup sederhana menguatkan kerendahhatiannya.

Dia tinggal di apartemen kecil, alih-alih menempati kediaman resmi uskup. Bergoglio diketahui juga menolak menggunakan sopir dan limusin, bahkan dikabarkan dia memasak makanannya sendiri.

Saat Paus Paulus II meninggal, Bergoglio masuk menjadi kandidat paus baru. Dia sudah menjadi kardinal pemilih dalam konklaf 2005, yang akhirnya memilih Paus Benediktus XVI. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah 13 Fakta Soal Paus Baru

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler