Kyokushinkai, Perguruan Bela Diri yang Bikin Anak Displin dan Tangguh

Minggu, 03 Juli 2016 – 19:49 WIB
Pimpinan Daerah PMKKKI Kepri, Daniel Samzon (paling kiri, berkaca mata) bersama pengurus dan atlet junior saat berlatih di Royal Grande Club House beberapa waktu yang lalu. F. Istimewa for batampos/jpg

jpnn.com - BATAM - Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai Karate-Do Indonesia (PMKKKI) merupakan pelopor berdirinya karate beraliran full body contact di Indonesia. Perguruan ini didirikan Shihan Nardi T Nirwanto pada tahun 1967 yang berpusat di Batu, Malang, Jawa Timur.

"Sedangkan di Kepri dibawa Triono Wahyudi tahun 1988," ujar Pimpinan Daerah PMKKKI Kepri, Daniel Samzon kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Sabtu (2/7). 

BACA JUGA: Inilah Perkiraan Starting XI PBFC vs Persija

PMKKKI Kepri saat ini memiliki dua dojo yang ada di Baloi Mas dan Anggrek Sari, Batam. Ada empat pelatih yang menangani sekitar 100 atlet aktif yang berlatih di dua dojo tersebut. "Zulamri, Nurizam, Syafrudin dan Julianto," sebut Daniel seperti dikutip dari batampos (Jawa Pos Group).

Tidak seperti perguruan karate di Kepri lainnya yang memiliki banyak dojo yang tersebar di Kepri dan memiliki ratusan murid, PMKKKI masih belum melebarkan sayapnya di kota dan kabupaten lainnya selain di Batam, meskipun demikian, Daniel optimis PMKKKI Kepri bisa berkembang lebih baik lagi. PMKKKI juga sudah terdaftar sebagai anggota resmi Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI). "Kami lebih utamakan kualitas daripada kuantitas," katanya. 

BACA JUGA: Persija Usung Semangat Bangkit

PMKKKI berbeda dengan perguruan karate lainnya, karate aliran Kyokushin yang merupakan ajaran PMKKKI terkenal dengan sistem full body contact. "Aliran ini memang terbilang keras karena diperbolehkan menendang kepala lawan," ungkap pria asal Jakarta ini.

PMKKKI juga melibatkan orangtua atlet, dikarenakan karate aliran Kyokushin ini sangat keras dan sangat disiplin. "Kami juga berikan program latihan dan penjelasan tentang PMKKKI kepada orangtua agar mereka tidak khawatir," jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Kepri ini.

BACA JUGA: Atlet PON yang Tak Jaga Kondisi Siap-siap Diganti

Ia menilai perkembangan anak-anak zaman sekarang ini sangat tergantung dengan teknologi dan gadget. Akibatnya, anak-anak sekarang mudah berputus asa, cenderung malas dan pasif dalam bergerak. 

Melalui PMKKKI, pembinaan mental anak dan remaja akan ditempa dan diasah sesuai dengan moto Presiden Jokowi, yaitu revolusi mental.

"Mental anak-anak harus diubah menjadi lebih kuat dan tangguh sesuai nilai-nilai Bushido, sehingga perguruan ini bisa menghasilkan karakter yang tangguh, penuh disiplin yang tidak hanya ditunjukkan di lapangan bertanding tetapi juga di masyarakat," pungkas Daniel. (cr16/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bintang Prancis Tolak Rayuan MU, Ingin Main di La Liga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler