“Kalau semua sudah diupayakan the best, lalu kalah, itu patut ditangisi,” ungkap La Nyalla kepada wartawan, Selasa (4/12). La Nyalla menampik tudingan sejumlah pihak bahwa para pemain terbaik yang berada di ISL sengaja tidak dilepas ke timnas sehingga berakhir buruk. Pihaknya mengaku sudah menawarkan beberapa opsi.
Salah satunya penggabungan pemain dan pelatih. Tapi ditolak oleh PSSI Djohar pada saat rapat JC tentang timnas. Menurutnya, Klub ISL punya standar mutu. "Mereka mau melepas pemain kalau official-manajemen timnas profesional dengan pelatih Alfred Riedl. Kita sudah menyiapkan semuanya. Sudah TC, Tinggal silakan dipakai. Tapi ditolak. Mereka lebih memilih egonya, karena sudah menyiapkan timnas mereka sendiri yang mayoritas dari IPL. Sampai saya menawarkan gagasan ekstrim, silakan diadu. Juga tidak mau. Ya sudah,” terang La Nyalla.
Padahal, di seluruh dunia, paparnya, timnas selalu diisi dari para pemain yang berkompetisi di liga profesional terbaik. Sehingga outputnya jelas dan terukur. Karena memang ada standarnya dari sport aspect.
“Kalau semua teori olahraga diabaikan, organisasi dijalankan asal-asalan, aturan ditabrak, lalu dipaksakan, ya inilah hasilnya. Djohar mengukir rekor buruk dan terus menurunkan ranking Indonesia di FIFA. Semoga saja, kita semua berdoa jangan sampai ditambah dengan sanksi FIFA,” pungkasnya. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Italia Terkorup Kedua di Eropa
Redaktur : Tim Redaksi