La Nyalla Ketum Baru PSSI versi KPSI

Janji Jalankan Statuta, Gabungkan 2 Kompetisi

Senin, 19 Maret 2012 – 01:46 WIB
Ketua Umum PSSI versi kongres luar biasa (KLB) yang digelar KPSI, La Nyalla Mattalitti (kiri) berpidato didampingi Wakil Ketua Umum, Rahim Soekasah (kanan) dan pengurus ExCo, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Minggu (18/3). Foto : Hendra Eka /JAWA POS

JAKARTA - Siapa ketua umum PSSI versi Indonesia Super League (ISL) terjawab sudah. La Nyalla Mahmud Mattalitti akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI), Minggu (18/3).

Dari 80 voters (pemilik suara) yang hadir di Hotel Mercure Ancol, tempat berlangsungnya KLB, La Nyalla mendapat dukungan 79 suara. Di urutan kedua terdapat nama Gusti Randa dengan raihan dua suara. Sementara, tiga calon lainnya, MR Kambu, Ilham Noer Kambu dan Ryan Latief tidak mendapat satu suara pun dalam KLB kali ini.

"Saya akan langsung rapat Exco, besok (hari ini). Kami yakin bahwa FIFA akan mengakui kami. Tidak akan gentar kami membuktikan kebenaran," jelas La Nyalla Mattalitti, kemarin.

Selain FIFA, kepengurusan La Nyalla juga akan melakukan laporan ke arbitrase dunia dan akan membuktikan bahwa kepengurusan sah. Dirinya akan segera mengakui kompetisi Indonesia Primer League (IPL) dan juga mengakui Indonesia Super League (ISL). Ke depan, dia akan membiarkan dulu dua kompetisi berjalan lalu akan digabungkan sesuai statuta.

"Untuk Arifin Panigoro yang selama ini mendukung PSSI, saya akan menerima kubu mereka untuk bergabung dengan kami yang juga didukung kubu Nirwan Bakrie. Sepak bola kita harus bersatu. Semoga Arifin mau melakukan dan tersentuh hatinya dengan kami,‚" tegasnya.

Pria yang biasa disapa LNM itu juga menginginkan semua stakeholder sepak bola melepaskan kepentingan golongan dan tidak melakukan manuver untuk memecah sepak bola Indonesia. "Ini saatnya bersatu. Dalam waktu dekat ini kami juga akan terus melakukan pencairan legalitas," jelas mantan anggota Exco PSSI.

Sementara itu, dalam KLB kemarin, sebelumnya tercatat hanya 80 voters yang hadir. Namun belakangan, jumlah tersebut bertambah satu suara setelah perwakilan klub dari Persibul Buol hadir. Total voters keseluruhan menjadi 81 suara.

Pada pemilihan anggota Exco PSSI, pada putaran pertama terpilih delapan anggota. Yakni, Toni Aprilani (76 suara), Erwin Dwi Budiawan (75), Robertho Rouw (74), Zulfadhli (64), Djamal Azis (62), Hardi Hasan (59), Ahmad Zaki Iskandar (46), dan La Siya (45).

Dengan demikian, putaran kedua digelar untuk memilih satu anggota lagi. Peserta tersisa adalah Arteria Dahlan, Diza Ali, Dodi Reza Alex Noerdin, Fatih, Gusti Randa, Herman Chaniago, Idris S.E, Iqbal Ruray, Kurnia Utama, Max Boboy dan Triyandi Mulkan. Diza Ali mendapat jumlah tertinggi 40 suara, terpilih sebagai anggota exco kesembilan.

Sementara itu, Ahmed Zaki Iskandar tampak senang terpilih sebagai anggota Exco PSSI. Pasalnya, dengan menjadi bagian pengurus federasi, keinginannya turut memperbaiki sepak bola di tanah air dapat terwujud. "Alhamdulillah, doakan saya dapat menjalankan amanah ini," ungkapnya.

Zaki menganggap terpilih sebagai anggota exco merupakan amanah yang diberikan para anggota sah PSSI. Karenanya, dia akan berusaha menjalankan amanah itu sesuai statuta seperti diharapkan.

"KLB ini digelar atas keinginan mayoritas anggota PSSI yang tak puas dengan kepengurusan sebelumnya. Kemudian para anggota memilih kami sebagai pengurus dengan harapan bisa memperbaiki sepak bola tanah air yang terpuruk," katanya.

Namun, kata Zaki, sebelum pengurus PSSI di bawah kepemimpinan La Nyalla menjalankan program kerjanya, langkah pertama mencari kepastian hukum dari hasil KLB. "Ya, hasil KLB ini harus segera dilaporkan ke AFC maupun FIFA. Dengan harapan mereka mengakui kepengurusan ini," ujar putra sulung Bupati Kabupaten Tangerang Ismed Iskandar itu.

Hal senada diungkapkan anggota exco terpilih lainnya, Erwin Dwi Budiawan dan Hardi Hasan. Menurut mereka, FIFA dan AFC harus segera diberitahu hasil KLB. Karena kongres yang digelar atas permintaan lebih dari 2/3 anggota PSSI itu, semestinya FIFA dan AFC tak ragu untuk mengakuinya.

"Kami yakin FIFA dan AFC mengaku keabsahan dari KLB ini. Karena kongres ini digelar sesuai ketentuan. Justru Kongres Tahunan di Palangkaraya yang patut dipertanyakan keabsahannya," pungkas Erwin. (sis/lis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antara Fulham dan Jerman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler