jpnn.com, SURABAYA - Bank Jatim bakal membeli kembali saham atau buyback saham untuk 2018.
Buyback tersebut dilakukan untuk memberikan long-term incentive (LTI).
BACA JUGA: Tabungan Simpeda Rp 10 T, Bank Jatim Kuasai 25 Persen Pasar
Hal itu sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum.
’’Remunerasi bank umum diberikan dalam bentuk variabel berupa saham agar para direksi dan komisaris mempunyai rasa memiliki dan tanggung jawab yang lebih,’’ kata Dirut Bank Jatim R Soeroso setelah rapat umum pemegang saham (RUPS) di Surabaya, Rabu (6/12).
BACA JUGA: 5 Langkah WOM Finance Hindari Kredit Bermasalah
Soeroso menyebutkan, nilai buyback saham untuk tahun depan adalah Rp 1,01 miliar.
Angka itu lebih kecil jika dibandingkan dengan buyback saham sebelumnya mencapai Rp 1,2 miliar.
BACA JUGA: Laba Bersih Maybank Indonesia Tembus Rp 1,4 Triliun
Bank Jatim memang sudah melakukan buyback saham pada Januari 2017 atas laporan keuangan tahun lalu.
’’Buyback ini kami laksanakan mulai besok (hari ini, Red),’’ ujar Soeroso.
Nilai saham Bank Jatim terus menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun.
Hingga saat ini, harga saham Bank Jatim sudah mencapai Rp 715 per lembar saham.
Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan harga saham saat initial public offering (IPO) 2012 yang hanya Rp 430 per lembar saham.
Kinerja keuangan Bank Jatim juga mengalami pertumbuhan yang signifikan bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Tercatat, laba bersih Bank Jatim hingga Oktober 2017 sudah mencapai Rp 1,13 triliun atau tumbuh 26,07 persen.
Total kredit Bank Jatim juga tumbuh. Hingga November 2017, total penyaluran kredit Bank Jatim telah mencapai Rp 31,1 triliun atau tumbuh 6,1 persen.
Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 16,72 persen menjadi Rp 48,01 triliun.
Soeroso menargetkan pertumbuhan kredit bisa mencapai delapan persen. (pus/c14/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Laba MKNT Melejit 569,7 Persen
Redaktur & Reporter : Ragil