jpnn.com - jpnn.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat pertumbuhan laba bersih Rp 25,7 triliun.
Nominal itu meningkat 2,4 persen jika dibandingkan dengan kinerja laba 2015, yakni Rp 25,2 triliun.
BACA JUGA: BRI Sebar Rp 8,5 Triliun ke Seluruh ATM
’’Artinya, pertumbuhan laba bersih konsisten selama 12 tahun terakhir dan setiap tahun sebagai bank pencetak laba terbesar,’’ kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam, Selasa (31/1).
BRI mencatat pertumbuhan kredit mencapai 13,8 persen atau lebih baik daripada pertumbuhan kredit secara total industri yang hanya 8,5 persen.
Pertumbuhan tersebut tidak lepas dari sektor mikro yang secara konsisten terus ditingkatkan bank berkode BBRI itu.
Pertumbuhan kredit mikro tahun lalu tercatat mencapai 18,2 persen.
Dengan kontribusi 33,3 persen, pertumbuhan tersebut cukup mampu menopang kinerja kredit BRI hingga di atas rata-rata industri.
Sementara itu, kontribusi kredit untuk korporasi mencapai 27,9 persen.
’’Pengusaha di Indonesia banyak, hampir 60 juta. Tapi, yang dibiayai bank baru 15 juta. Peluang untuk kredit masih sangat besar, terutama untuk pembiayaan UMKM,’’ kata Direktur Bisnis dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BRI Muhammad Irfan.
Direktur Consumer Banking BRI Sis Apik Wijayanto menambahkan, PIHAKNYA mencatatkan pertumbuhan transaksi nontunai yang positif.
Hal tersebut terlihat dari transaksi melalui teller bank yang pada 2015 lalu mencapai 24 persen dan turun menjadi 21 persen pada 2016.
Sebaliknya, transaksi melalui e-channel pada 2015 mencapai 76 persen. Sedangkan pada tahun lalu naik menjadi 79 persen.
’’Perkembangan e-channel BRI 2012, ATM, EDC (electronic data capture) ada 59 ribu, tapi di 2016 tumbuh jadi 283 ribu, termasuk agen BRILink,’’ ujarnya. (rin/c22/noe)
Redaktur & Reporter : Ragil