jpnn.com, JAKARTA - SAAT ini, tidak jarang banyak wanita yang terbiasa mencukur rambut di daerah sensitif mereka.
Padahal melakukan hal ini bisa menimbulkan efek samping berbahaya.
BACA JUGA: Ingin Membuat Lututnya Gemetaran, Ini Lho 4 Daerah Sensitif Wanita Berdasarkan Golongan Darah
Demikian pula dengan memakai celana ketat. Fakultas Kesehatan Publik universitas Boston menemukan menggunakan celana ketat dan mencukur rambut area sensitif bisa meningkatkan resiko terkena vulvodynia sampai dua kali lipat.
Vulvodynia adalah nyeri kronis yang amat sangat pada genital perempuan.
BACA JUGA: 3 Tips Mudah Miliki Rambut Lurus Tanpa Perlu ke Salon
Penelitian dilakukan pada 543 wanita, dengan 223 orang yang menderita vulvodynia dan 221 orang yang tidak pernah merasakan vulvodynia.
Hasilnya, wanita yang memakai celana atau jeans ketat empat kali atau lebih dalam seminggu memiliki kemungkinan 2 kali lipat lebih besar untuk menderita vulvodynia.
BACA JUGA: Nyeri Pinggang Lebih 60 Menit Setiap Pagi? Waspadalah!
Sebagai tambahan, peremuan yang cukur rambut di area sensitif memiliki 74 persen peluang lebih besar untuk menderita vulvodynia.
Nyeri kronis pada organ sensitif yang secara medis disebut vulvodynia ini dirasakan berbeda-beda di masing-masing perempuan.
Menurut laman Genpi.co, keluhan yang paling sering muncul adalah rasa seperti terbakar di sekitar kemaluan dan rasa seperti diiris pisau yang terus menerus di sekitar kemaluan.
Penderita vulvodynia yang mencukur rambut kemaluan yang bertugas melindungi kulit akan paling menderita dari penggunaan celana ketat.
Gesekan antara celana dengan kulit akan memperburuk keluhan.
Penelitian oleh universitas Boston ini memperkuat penelitian sebelumnya mengenai penggunaan celana ketat dan pemangkasan rambut kemaluan.
Penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Obstetric & Gynecology and Reproductive Biology menemukan menggunakan celana ketat walau hanya satu kali dalam seminggu bisa meningkatkan resiko pertumbuhan bakteri kemaluan.
Penelitian lain di jurnal Women’s Health juga menghasilkan temuan bahwa terlalu sering mencukur rambut kemaluan tidak hanya berujung pada vulvodynia, tetapi juga membuat kemaluan menjadi rentan terserang virus dan bakteri.
Konsukuensi yang terburuk termasuk iritasi dan infeksi vulva dan penyebaran infeksi yang menular melalui hubungan seksual.
Masih dari laporan yang sama, rambut kemaluan menyediakan perlindungan fisik bagi daerah kemaluan.
Cukur rambut di area sensitif bisa berujung pada bertambahnya kerentanan terkena infeksi.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany