jpnn.com, LONDON - ”Dia adalah ibu yang menyenangkan. Pernah kami akan berangkat main sepak bola dan dia memasukkan permen ke kaus kaki kami. Lalu, kami melihat ke kanan dan kiri sebelum memasukkannya ke loker. Dan menguncinya rapat-rapat.”
Demikian jawab Pangeran William ketika ditanya kenangan atas ibunya, Putri Diana, yang meninggal dalam sebuah kecelakaan di Paris, Prancis, 31 Agustus 20 tahun lalu.
BACA JUGA: Sssttt... Putri Diana Bawa Vibrator ke Mana-mana, Begini Kisahnya
Rabu (30/8), bersama sang adik Pangeran Harry, mereka memperingati 20 tahun kematian sang ibunda. Kakak dan adik itu memiliki agenda sendiri untuk mengenang sosok yang tak bisa berada di dekatnya ketika mereka beranjak dewasa.
Namun, keduanya menyempatkan diri untuk menyapa warga yang meletakkan karangan bunga di depan Kensington Palace, London, Inggris. ”Semua orang pernah kehilangan seseorang,” kata Harry kepada kerumunan warga.
BACA JUGA: Rekaman Curhat Lady Diana Buktikan Pangeran Charles Selingkuh
Di lokasi itu pula, 20 tahun yang lalu, ribuan karangan bunga, ucapan dukacita, serta lembaran foto perempuan kelahiran 1 Juli 19761 tersebut diletakkan.
Diana tinggal di Kensington Palace sejak menikah dengan Pangeran Charles pada 1981. Juga, setelah mereka bercerai 15 tahun kemudian. Diana meninggal sangat muda. Tepatnya 36 tahun. Saat dia menjadi idola banyak orang ketika itu.
Cantik dan murah hati, sosoknya dianggap jadi pendobrak kebiasaan keluarga kerajaan yang penuh protokoler. Dia adalah putri rakyat.
”Putri Diana selalu menghampiri warga yang menunggunya dan mengajak bicara. Tidak ada anggota kerajaan yang pernah melakukannya,” kata John, salah seorang warga yang datang ke Kensington.
Karena itu, peringatan 20 tahun kematiannya juga diselenggarakan di banyak lokasi. Salah satunya Mildmay Mission Hospital, London, tempat dia sering mengunjungi para pasien HIV yang dirawat.
”Dia yang mengubah sikap publik terhadap AIDS dengan caranya berbicara dan menyentuh (ODHA),” kata Deborah Gold, ketua National Aids Trust. Dia sering membantu Diana dalam berbagai acara amal.
Perempuan yang memiliki nama asli Lady Diana Frances Spencer itu memang sosok filantropis sejati. Dia menggunakan popularitasnya untuk menarik perhatian dunia pada masalah-masalah sosial, sekaligus menggalang dana bantuan.
Banyak yang menganggap sosok Diana tecermin pada diri Kate Middleton, istri Pangeran William. (BBC/guardian/c10/any)
Redaktur & Reporter : Adil