Laga Akhir Kian Sengit

Selasa, 11 Desember 2012 – 06:30 WIB
KABUPATEN- Laga terakhir even Inter Island Cup 2012 grup C di Stadion Kanjuruhan pada Selasa (12/12) dipastikan lebih sengit. Ini karena dua tim yang menjadi favorit juara, yakni Arema Cronous dan Persipura meraih poin sama: 4 poin hasil satu kali menang dan satu seri.

Arema menang 3-0 atas Persela (8/12) dan seri 1-1 lawan Persipura kemarin (10/12). Sedangkan Persipura menang 3-0 atas Persiwa dan menanhan imbang 1-1 lawan Arema. Ini artinya di laga pemungkas pada Selasa besok, Arema yang akan melawan Persiwa wajib menang besar.

Begitu pula dengan Persipura yang meladeni Persela dituntut menang dengan skor besar demi menjadi juara grup sekaligus lolos ke babak semifinal.

Sementara sesuai prediksi, laga antara Arema lawan Persipura kemarin berjalan sangat seru. Dua tim bertabur bintang itu menyuguhkan permainan jual beli serangan sejak menit awal. Sehingga hasil imbang 1-1 sepertinya jadi skor yang adil.

Dari jalannya pertandingan, di awal babak pertama Arema Cronous tampak demam panggung menghadapi nama besar Persipura yang berstatus sebagai juara bertahan IIC.

Dalam lima menit pertama, lini belakang Singo Edan yang digalang duet Victor Igbonefo dan Thuerry Gathuessi sudah dibuat kocar-kacir. Pasalnya, tim tamu menguasai lini tengah dan terus memberikan tekanan.

Gawang Arema yang dikawal Kurnia Meiga juga nyaris dibobol striker mungil Persipura, Ferinando Pahabol menit 10. Tapi sepakan kaki kirinya masih melampung tipis di atas mistar.

Terus ditekan membuat permainan Singo Edan tak berkembang. Pemain tengah Arema Egi Melgiansyah juga dibuat mati-matian untuk menghentikan gerakan Zah Rahan yang jadi motor serangan tim asal Papua itu.

Kondisi ini diperburuk dengan umpan bola-bola panjang yang diperagakan Victor Igbonefo dkk di lini belakang. Mengingat taktik bola bawah yang biasanya jadi andalan tak berjalan lantaran lapangan baru saja guyuran hujan deras sebelum pertandingan. Untungnya pelatih Arema Cronous Rahmad Darmawan turun tangan dan memberikan instruksi kepada pemain untuk lebih tenang.

Barulah di menit 15 Arema mendapatkan peluang emas. Adalah Beto Goncalves yang berpeluang membobol gawang mantan timnya. Berawal dari sebuah kesalahan Bio Paulin yang salah melakukan antisipasi, bola malah meluncur tepat di depan Beto yang berdiri bebas di dalam kotak penalti. Tapi shooting keras yang dilakukannya masih bisa ditepis kiper Persipura Yoo Jae Hoon.

Peluang emas itu membuat mental pemain Arema bangkit. Perlahan namun pasti Kayamba Gumbs dkk mulai mengimbangi ball possession Persipura. Permainan pun kian menarik di pertengahan babak pertama. Baik Arema maupun Persipura melakukan jual beli serangan.

Menit 27, Patrich Wanggai membuat Kurnia Meiga harus bekerja ekstra mengamankan gawangnya. Karena umpan dari wing back kiri Persipura, Ruben Sanadi, bisa ditanduk Patrich dengan sempurna. Untungnya bola yang sudah mengarah ke sudut kiri gawang masih bisa ditangkap Meiga.

Tapi dua menit berikutnya, jala Arema harus bergetar. Berawal dari sepakan keras gelandang Emanuel Wanggai dari luar kotak penalti, bola membentur mistar gawang. Bola rebound itu berhasil dikejar Ferinando Pahabol dan dengan sekali sepakan mendatarnya menit 29 sukses membuat Persipura unggul sementara 1-0.

Untungnya mental Beto dkk tak langsung down setelah tertinggal lebih dulu. Karena permainan penggawa Singo Edan malah lebih skematis. Dan peluang untuk menyamakan kedudukan sudah didapatkan Kayamba menit 37. Tapi tendangan chip-nya dari luar kotak penalti masih membentur tiang gawang.

Melihat anak buahnya kerap membuang peluang, RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan memasukkan striker naturalisasi kelahiran Nigeria, Greg Nwokolo menit 39 menggantikan I Gede Sukadana yang sudah mengantongi kartu kuning. Pergantian ini cukup membuat serangan Arema lebih tajam.

Tak hanya itu, pemain Arema juga mulai bermain lebih keras. Beberapa kali pelanggaran berbahaya dilakukan pemain Singo Edan. Dan itu membuat suasana di lapangan kian panas. Hendro Siswanto beberapa kali bersitegang dengan Emanuel Wanggai dan beberapa pemain lain. Tapi taktik memancing emosi pemain masih belum berhasil. Karena Patrich Wanggai dkk masih bermain tenang dan unggul 1-0 sampai turun minum.

Di babak kedua, permainan masih dikuasai Persipura. Team work dan pressing Mutiara Hitam terlihat jelas lebih matang. Sedangkan Arema, hanya bisa berkembang melalui serangan balik.

Tapi justru taktik serangan balik ini lebih efektif. Karena ada sosok Greg Nwokolo yang memiliki kecepatan. Hasilnya, melalui sebuah serangan balik, Beto bisa memainkan bola di dalam kotak penalti. Dan bola congkel yang dilepaskan Beto menyentuh tangan bek Persipura Otavio Dutra. Tanpa ragu, wasit Ahmad Suparman langsung menunjuk titik putih menit 58. Dan Beto yang jadi eksekutor berhasil menjalankan tugasnya. Skor kembali imbang 1-1.

Usai pertandingan, pelatih Arema Cronous Rahmad Darmawan mengakui kalau timnya kalah dalam sisi team work. Karena Persipura tidak banyak mengalami perubahan dari musim lalu. 

"Kami akui di babak pertama kami kalah dalam pressing dan organisasi tim. Tapi babak kedua anak-anak sudah lebih baik. Dan hasil ini kami patut kami syukuri karena masih ada peluang lolos ke babak selanjutnya," paparnya.

Sementara itu asisten pelatih Persipura Metu Duaramuri terang-terangan mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Ahmad Suparman. Karena dia menilai kalau Persipura harusnya mendapatkan penalti di menit terakhir. "Tapi wasit tak menganggap jatuhnya Patrich Wanggai di dalam kotak penalti  sebagai pelanggaran.  Kemenangan kami dirampok wasit. Itu saja yang mau saya sampaikan," tegasnya. (iw/abm)

Data fakta:


Arema : (0) 1
Gol: Beto 58"-pen,
Kartu Kuning: Sukadana 33", Kipuw 83"

Persipura: (1) 1
Gol: Pahabol 27"
Kartu Kuning:

Susunan Pemain:
Arema:
1-Meiga, 32-Igbonefo, 6-Gathuessi, 13-Kipuw, 87-Al Farizi, 44-Sukadana/7-Greg 39"/17-Joko 85", 8-Egi, 12-Hendro, 41-Dendi/15-Sunarto 70", 40-Kayamba, 9-Beto.

Persipura:
1-Jae Hoon, 5-Dutra, 45-Paulin, 4-Salampesy/21-Pae 68", 14-Sanadi/26-Ortizan 85", 8-Lim, 11-Wanggai/15-Pangkali 65", 10-Zah Rahan, 13-Kabes, 17-Pahabol, 88-Patrich.

BACA ARTIKEL LAINNYA... La Nyalla tak Kunjung Duduki Kantor PSSI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler