JAYAPURA- Ambisi Persidafon untuk meraih kemenangan kedua di kandang pupus sudah. Bermain di Stadion Mandala, kemarin Laskar Gunung Cyloop-julukan lain Persidafon justru dikalahkan tamunya Persela Lamongan 4-5.
Sembilan gol yang tercipta dalam duel ini patut diberi apresiasi tinggi, kedua tim benar-benar menampilkan permainan terbuka. Bahkan, kedua pemainnya Patrich Wanggai dan Gustavo Lopez juga berhasil menciptakan Hat-trik dalam pertandingan ini.
Persidafon yang turun dengan formasi menyerang awalnya optimis bisa mengambil poin atas Persela. Harapan itu sepertinya bakal menjadi nyata setelah striker Persidafon Patrich Wanggai mencetak gol di menit ketiga melalui tendangan keras dari luar kotak penalti.
Tersentak dengan gol cepat, Persela langsung menekan tuan rumah, hasilnya cukup baik, 8 menit setelah itu Persela menjebol gawang Persidafon melalui kaki Geri Setia. 5 menit kemudian Persela unggul melalui kaki Dedi Indra yang memanfaatkan lemahnya jebakan offside dari pemain belakang Persidafon.
Skuad Persela terus menekan tuan rumah, menit 19 atau tiga menit kemudian kembali laskar Joko Tingkir-julukan Persela memperbesar keunggulan menjadi 3-1 setelah akselerasi Mario Costas tak mampu dibendung defender Persidafon Erik Beyemi.
Persela semakin menjadi-jadi setelah unggul jauh, sejak menit 20, apalagi gol Ferdinando Pahabol dianmulir wasit karena sebelumnya melakukan pelanggaran terhadap pemain belakang Persela.
Sebaliknya tuan rumah berusaha menjaga pemain-pemain Persela, upaya Eduard Ivakdalam dkk berbuah hasil, memanfaatkan bola liar, Fransisko Rumkabu menjebol gawang Persela melalui tendangan kerasnya dari dalam kotak penalti. Jelang injury time babak pertama striker Persidafon Patrich Wanggai menyamakan kedudukan 3-3 memanfaatakan bola rebound dari sepakan Eduard Ivakdalam.
Memasuki babak kedua Gabus Sentani-julukan Persidafon justru berbalik unggul 4-3 setelah kerjasama antara Eduad Ivakdalam dan Patrich Wanggai yang berhasil diselesaikan Patrich dengan sangat baik, gol yang tercipta di menit 46 ini membuat penonton di Stadion Mandala bersorak. Tapi petaka kembali menghampiri tim asal Kabupaten Jayapura itu, dua menit sesudah gol Patrich, Mario Costas kembali menyamakan kedudukan 4-4.
Pelatih Persidafon Sergei Dubrovin menambah daya gedor timanya dengan memasukkan Fausal Jaman dan Allan Aronggear dan menarik Yohanis Makanuay dan Isak Oagay. Uapaya ini belum memberikan pengaruhnya, disaat Persidafon berusaha terus menekan, lagi-lagi Mario Costas mencetak gol dengan keras di daerah penalti.
Unggul 5-4 pelatih Persela Miroslav Janu memasukkan gelandang Aris Alfiansyah dan Rudi Widodo dan menarik Satoshi dan Mario Costas, alhasil hingga wasit Dody Setya meniup pluit panjang, Persidafon akkhirnya kalah 4-5.
Pelatih Persela Miroslav Janu kepada wartawan mengatakan pihaknya asngat mengapresiasi kemenangan ini. Dirinya mengaku plong setelah berhasil mencuri poin di Mandala. " Kini kami enjoy kembali ke markas kami," katanya.
Tentang 9 gol yang tercipta di pertandinagan ini, mantan pelatih Arema ini mengatakan banyaknya gol yang terjadi karena buruknya pertahanan kedua tim. "Saya rasa ini karena burukanya pertahanan kedua tim," tegasnya.
Dia juga menyoroti kepemimpinan wasit yang sangat buruk di pertandiangan ini, apasalnya kerap kali ia melakukan protes kepada wasit dan pengawas pertandingan.
Sementara itu kubu Persidafon yang diwakili sekretaris tim Michel Wutoy mengatakan pihaknya menerima hasil ini. "Selamat kepada Persela yang menjadi pemenang dalam pertandingan ini, kami akan berjuang terus untuk memperbaiki kinerja kami, kekalahan ini merupakan pelajaran ayang sangat berharga," tukasnya.
Salah satu pemerhati sepakbola Papua Yan Rontini mengatakan kekalahan Persidafon kian memberatkan langakah mereka di ISL, dia tak yakin Persidafon akan bisa meraih poin di laga tandangnya. "Saya kira pelatih perlu dievaluasi dia lambat dalam menyikapi pertandingan ini, seharusnya ketika leading 4-3 dia aharus memperkuat pertahanan baukannya malah memperkuat barisan depan," katanya. (wen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raja Isa Puas, Jacksen Sesalkan Wasit
Redaktur : Tim Redaksi