jpnn.com, BANDUNG - Keinginan Persib Bandung menjamu Arema FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung pada Sabtu (28/9) besok harus pupus. Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) tidak memberikan izin laga tersebut digelar di Bandung.
Izin tersebut tidak diberikan polisi karena melihat situasi politik saat ini di mana banyak aksi unjuk rasa yang terjadi di Kota Bandung dan sekitarnya.
BACA JUGA: Persib vs Arema FC: Melawan Kutukan Laga Sore Hari
"Kekuatan pengamanan akan terkonsentrasi pada kegiatan (unjuk rasa) tersebut dalam rangka mengurangi resiko kerawanan yang mungkin terjadi," tulis Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi dalam surat yang ditujukan kepada manajemen Persib.
Dalam surat itu juga disebutkan bahwa keputusan tersebut diambil karena kedua tim memiliki sejarah rivalitas pendukung yang kerap berkonflik jika bertemu.
BACA JUGA: Liga 1 2019: Persib Bandung Hancur Lebur di Markas Arema FC
Seperti kejadian tahun lalu, tanggal 14 April 2018 pada saat pertandingan antara Arema FC menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan Malang yang berakhir ricuh. Akhirnya kericuhan tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia serta puluhan mengalami luka-luka.
Pihak Polda menyarankan agar manajemen Persib mengalihkan pertandingan ke tempat lain yang lebih netral. "Polri dalam hal ini Polda Jawa Barat tidak memberikan izin untuk melaksanakan pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, dan disarankan untuk dialihkan ke tempat lain yang cukup netral," isi surat yang ditulis Rudy.
Sementara itu, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mengaku kecewa dengan keputusan tersebut. "Ini yang sempat saya nyesek juga ya. Tadi saya sempat bingung juga, kalau kami di-wo, siapa yang bertanggung jawab," kata Umuh di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung.
Meski demikian, ia juga telah menyampaikan kepada pihak kepolisian bahwa Persib siap bertanding tanpa penonton. Namun, kata dia, polisi menyatakan tidak ada kesiapan dalam memberikan izin.
"Sebetulnya (saat bertemu Kapolda) saya sudah sampaikan siap tanpa penonton, tapi akhirnya tidak ada kesiapan," kata Umuh. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti