Sesuai regulasi, tim yang menolak bertanding akan dikenai sanksi kekalahan 0-3 dan pengurangan nilai. Pelatih Edy Syahputra membenarkan kabar tersebut.
“Ya batal main sepertinya. Bukan karena tidak sanggup menggelar laga kandang. Tapi pemain mereka nggak ada. Karena dari informasi yang kami dapat, pemain mereka (PSIS) tidak mau main alias mogok,” jelasnya.
Bahkan kabarnya para pemain PSIS juga sudah membubarkan diri. “Informasi yang kami dapat dari pemain, mereka sudah pulang ke kampung halaman masing-masing. Jadi hampir pasti tidak ada pertandingan besok (hari ini, red). Kami sudah laporkan ke PT LPIS dan mereka bilang kami menang WO,” tambahnya.
Sebelumnya laga kontra PSIS sempat mengalami penundaan. Seyogyanya digelar pada 6 Juni lalu. Namun karena masalah internal di kubu ‘Laskar Mahesa Jenar’, PT LPIS menyetujui perubahan jadwal menjadi 13 Juni. Begitupun PSIS tetap tidak mampu menggelar laga karena pemain mogok menuntut gaji yang tertunggak berbulan-bulan.
Bagi Edy di satu sisi kondisi ini menguntungkan pihaknya, karena mendapat angka penuh. Namun ia mengatakan, anak asuhnya ingin berjuang dulu di lapangan untuk meraih kemenangan.
“Ya kalau dibilang menguntungkan, iya, karena menang. Tapi kami maunya bertanding dulu. Tidak enak rasanya kalau dapat poin tanpa bertanding. Anak-anak ingin sekali main. Salah PSSI-nya juga tidak tegas,” jelasnya.
Saktiawan Sinaga dkk tetap akan bertahan di Semarang hingga Kamis (13/6). Sesuai mekanisme mereka akan tetap masuk ke lapangan. “Kami tetap di sini sampai Kamis. Begitu sesuai mekanisme. Kemungkinan balik ke Medan Jumat (14/6) karena hotel sudah di-booking hingga hari itu saja,” bebernya.
Jika nanti menang WO, PSMS memenuhi target enam angka dari dua tur away-nya. Sebelumnya PSMS memetik angka penuh dari Persikab Bandung (1-3), Minggu (9/6) lalu. Tambahan enam poin membuat koleksi poin PSMS menjadi 17 poin. (don)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dominasi Old Boys Pilihan Bosque
Redaktur : Tim Redaksi