PESHAWAR - Peshawar, Pakistan, kembali diguncang bom dahsyat. Kemarin bom mobil mengguncang sebuah jalanan ramai di tengah kota tersebut. Sedikitnya 37 orang tewas. Itu adalah ledakan ketiga dalam sepekan terakhir di Peshawar, ibu kota Provinsi Khyber Pakhtunkhwa tersebut.
Pekan lalu (22/9) bom bunuh diri meledak di tengah-tengah misa di Gereja Para Orang Suci (All Saints). Sebanyak 85 orang tewas. Lalu, pada Jumat (27/9), 19 orang meregang nyawa lantaran bom meledak di bus yang berisi para pegawai pemerintah.
Ledakan kemarin terletak di pasar tua bersejarah yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari Gereja All Saints. Aparat meyakini, ledakan berasal dari bom mobil di tepi jalan yang dipicu dengan pengendali jarak jauh.
Pengunjung pasar semburat. Masjid dan toko-toko rusak. Sejumlah mobil ikut terbakar dan meledak. "Asap tebal membubung. Serpihan kaca berserakan. Saya melihat orang terkapar tewas. Darah ada di mana-mana," kata Nazar Ali, pemilik toko buku, yang baru saja membuka lapak ketika bom meledak.
Pasar tua itu memang penuh bangunan berbahan kayu. Tak pelak, api begitu cepat menjalar. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab dalam serangan itu. Sebelumnya Laskar Jundullah menyatakan diri berada di balik bom Gereja All Saints. Serangan terhadap umat kristen itu adalah balasan atas kematian warga muslim karena serangan Amerika Serikat.
Kemarin Sahibzada Anees, kepala pemerintahan setempat, menyatakan bahwa 37 orang tewas dan 75 orang dirawat di Rumah Sakit Lady Reading. (AP/c17/cak)
BACA JUGA: Tak Semua Senang AS-Iran Mesra
BACA ARTIKEL LAINNYA... Protes lantaran Kucing
Redaktur : Tim Redaksi