Seorang calon legislatif dari Partai Liberal tengah menjadi sorotan terkait aktivitasnya di media sosial menyusul beredarnya cuplikan sejumlah komentar bernada anti-Muslim di internet yang mengatasnamakan dirinya. Tuduhan anti-Muslim pada Jessica Whelan:Jessica Whelan adalah calon legislatif dari Partai Liberal untuk kursi parlemen di Tasmania di daerah pemilihan LyonsPM Scott Morrison mengatakan Partai Liberal telah melaporkan unggahan kontroversial di media sosial itu ke polisiDia mengatakan ada kemungkinan akun media sosial Jessica Whelan telah diretas, karena itu mereka melaporkan hal tersebut ke polisi untuk diselidiki, dan menolak berkomentar lebih lanjut
BACA JUGA: Ditemukan Ular Bermata Tiga Di Darwin
Jessica Whelan telah menjadi sasaran tuduhan sejumlah anggota parlemen di Tasmania pada hari Kamis (2/5/2019) sebagai orang yang telah membuat komentar-komentar bernada Islamophobia di media soal Facebook, termasuk sebuah unggahan mengenai khitan.
Jessica Whelan sendiri membantah bertanggung jawab atas salah satu dari materi yang diunggah di Facebook tersebut yang beredar ke publik pada Kamis (2/5/2019). Ia juga mengatakan cuplikan pesan dari akun Facebook itu telah dimanipulasi secara digital.
BACA JUGA: Kadar Alkohol Dalam Darah Polisi China Meningkat Setelah Makan Durian
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Partai Liberal telah melaporkan unggahan kontroversial itu ke polisi.
Jessica Whelan saat ini tengah bersaing merebut kursi di daerah pemilihan Lyons, di utara Hobart yang sebelumnya diduduki oleh anggota parlemen dari Partai Buruh yang diklaim berpeluang besar untuk direbut oleh Partai Koalisi.
BACA JUGA: Pilpres 2019 Tunjukkan Aspirasi Kelompok Pinggiran Terakomodir ke Politik Arus Utama
Namun peluangnya merebut kursi itu sedikit terancam dikarenakan saat ini beredar sejumlah cuplikan gambar dari beberapa komentar di media sosial yang mengungkapkan komentar yang pernah dibuatnya di Facebook pada tahun lalu yang mengungkapkan pandangan anti-Muslim, anti-imigran di internet.
ABC berhasil mendapatkan cuplikan komentar tersebut tetapi tidak dapat memverifikasi apakah komentar itu memang dibuat oleh Jessica Whelan, yang diunggah di sebuah akun Facebook yang tampaknya telah dihapus.
Salah satu komentar yang ditulis pada Juli 2017 menyerukan pemungutan suara nasional tentang apakah akan melarang orang-orang yang beragama Islam memasuki Australia.
"Saya peduli dengan keselamatan kita," demikian bunyi unggahan itu.
"Bagaimana kalau kita menggelar referendum tentang apakah kita perlu menutup perbatasan kita bagi orang-orang Muslim? itulah yang akan saya dukung!" Photo: A screenshot showing a Facebook comment about Muslims from an account named Jessica Whelan. (Supplied)
Komentar itu dibuat di akun Facebook milik mantan senator dari Partai One Nation Malcolm Roberts pada sebuah posting-an yang berkaitan dengan sebuah referendum mengenai negara republic.
Senator sayap kanan Fraser Anning pernah menggaungkan sentimen serupa dalam pidato pertamanya di Parlemen tahun lalu, ketika ia mengatakan "solusi terakhir untuk masalah imigrasi Australia seperti itu adalah sebuah pilihan yang populer ".
Sebuah posting-an lainnya tampak mengkritik perwira polisi dari Minneapolis, AS, Mohamed Noor setelah peristiwa penembakan yang menewaskan seorang wanita Australia bernama Justine Damond Ruszczyk.
"Dia seorang Muslim yang jahat!"
Komentar di Facebook itu menanggapi sebuah artikel berita pada Juli 2017 yang diunggah tidak lama setelah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh pria berusia 40 tahun itu terjadi.
Noor pada minggu ini dinyatakan bersalah atas pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tingkat dua. Photo: A screenshot appears to show a Facebook post about refugee resettlement in Armidale with a comment from an account named Jessica Whelan. (Supplied)
Komentar di Facebook lainnya muncul menanggapi sebuah berita mengenai 200 pengungsi asal Irak dan Suriah yang bermukim di kota Armidale, New South Wales.
"Jangan kirim mereka ke Tasmania. Kami tidak menginginkan mereka."
Pernyataan itu dibuat di halaman Facebook berjudul "Unjuk rasa oleh kelompok Reclaime Australia (rebut kembali Australia)".
Reclaime Australia adalah kelompok sayap kanan, anti-Muslim yang telah terlibat dalam beberapa aksi unjuk rasa yang melibatkan kekerasan selama beberapa tahun terakhir.Klaim akun diretas
PM Scott Morrison muncul bersama Jessica Whelan pada event kampanye yang digelar di Tasmania pada hari Kamis (2/5/2019).
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa bisa jadi akun media sosial Jessica Whelan telah diretas, oleh karena itu pihaknya telah merujuk kasus ini ke polisi untuk diselidiki dan PM Scott Morrison menolak berkomentar lebih lanjut.
Jessica Whelan menolak untuk menjawab pertanyaan dari sejumlah wartawan ketika diantar ke dalam kendaraan oleh petugas keamanan.
Pemimpin Oposisi dari Partai Buruh di Tasmania Rebecca White mengatakan kepada Parlemen negara bagian bahwa dirinya "100 persen yakin" kalau Jessica Whelan adalah dalang dari sejumlah unggahan bernada anti-Muslim yang dituangkan di halaman Facebook miliknya.
Sementara itu calon legislatif dari Partai Liberal di negara bagian Victoria lainnya, Jeremy Hearn, juga telah dibatalkan statusnya sebagai caleg dari partai Liberal awal pekan ini setelah ketahuan mengunggah kata-kata kasar bernada anti-Muslim di internet.
Jeremy Hearn memperebutkan kursi yang diduduki oleh anggota parlemen dari Partai Buruh di Isaacs, Victoria di mana dia tidak diunggulkan untuk berhasil memenangkan kursi tersebut. Photo: PM Scott Morrison berada di daerah pemilihan Jessica Whelan (kiri) saat diduga unggahannya di Facebook disiarkan di parlemen Tasmania. (ABC News: Ian Cutmore)
Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Harus Lebih Berani Reformasi Ekonomi Indonesia