Lagi, di Puncak Jaya Anggota TNI di Dor

Jumat, 09 Maret 2012 – 15:10 WIB

JAYAPURA- Seorang anggota TNI tewas tertembak oleh ulah kelompok bersenjata di Mulia Puncak Jaya Papua, Kamis (8/3) sekitar pukul 10.00 WIT. Anggota TNI yang tewas itu dari Yonif 753/Nabire bernama Pratu La Ode Alwi. Korban ditembak di kepala dan senjatanya dibawa kabur. Informasi yang di peroleh Cenderawasih Pos (Group JPNN) dari sumber terpercaya, bahwa kejadian ini bermula ketika Pratu La Ode bersama salah seorang rekannya melintas di depan kios Cipta Jaya Kota Lama Mulia.

Kemudian kedua anggota tersebut menumpang mobil truk menuju pos penjagaannyaTidak lama kemudian kurang lebih 3 anggota bersenjata tersebut, menghadang truk yang ditumpangi oleh kedua anggota tersebut. Usai menyetop, salah satu pelaku kemudian merentet anggota TNI tersebut dengan senjata yang di gunakan oleh para sekelompok bersenjata. Akibat rentetan peluru, kepala Pratu La Ode terkena peluru, yang kemudian senjatanya jenis SS1 dibawa lari.

Selanjutnya para pelaku kabur meninggalkan korban dan pergi menuju hutan. Sementara Pratu La Ode langsung dilarikan ke RS Mulia, yang mana kondisinya sempat kritis. Korban akhirnya menembuskan napas untuk yang terakhir kalinya setelah beberapa saat ditangani oleh pihak rumah sakit.

Sedangkan sekitar pukul 14.00 Wit, dari pantauan cenderawasih Pos jenazah La Ode tiba di rumah sakit Marten Indey. Kemudian sekitar pukul 17.00 Wit tampak Pangdam XVII Cenderawasih menjenguk jenazah La Ode.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhamad Erwin Safitri membenarkan adanya penembakan tersebut, yang menewaskan salah satu anggotanya. "Jadi benar ada terjadi penembakan tersebut, yang mana informasi yang saya dapatkan, La Ode sempat di evakuasi ke rumah sakit Mulia, namun ternyata akibat tembakan tersebut, anggota saya meninggal," ungkapnya, usai Coffe Morning, Kamis (8/3) di Aula Tonny Rompis.

Pangdam menjelaskan, awal terjadi penembakan tersebut dua anggotanya sedang naik  truck umum dari kota lama untuk kembali ke posnya. "Namun tiba-tiba mereka mendapat rentetan dari anggota bersenjata yang ada di Puncak Jaya," jelasnya.

Sedangkan para pelaku, lanjut Pangdam usia melakukan penembakan langsung merampas senjata milik anggotanya, yang merupakan laras panjang jenis SS1. selanjutnya para pelaku bersenjata tersebut kabur.

Sedangkan anggotanya yang terkena tembak, sempat di kabarkan kritis, dan langsung di evakuasi ke rumah sakit Mulia dan rencana akan di bawa ke rumah sakit di Jayapura. "Ketika rencana hendak di bawa ke Jayapura, anggota saya di kabarkan meninggal, akibat luka tembak yang di deritanya," kata Pangdam.

Kemudian jenazah, La Ode sudah tiba sekitar pukul 14.00 Wit, yang kemudian saat ini di semayamkan di rumah sakit Martein Indey. Kemudian pagi ini (red), Jumat (9/3) rencananya akan di terbangkan ke rumah duka di daerah kabupaten Muna, ibu koda Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

Terkait tewasnya satu anggota TNI dari stuan 753 ini, Pangdam menegaskan langkah selanjutnya pihaknya akan mencari siapa pelakunya. "Saya sebagai Pangdam sudah memerintahkan untuk mengejar para pelaku bersenjata ini, serta mencari tau siapa dia yang melakukannya," tegas Pangdam.

Saat di singgung apakah ini aksi balas dendam dari sekelompok bersenjata, yang mana beberapa waktu yang lalu satuan 753 menembak mati anggota bersenjata di Mulia - Kalau kita TNI atau saya sendiri tidak mengenal balas dendam, yang jelas saat itu anggota sedang bertugas didaerah tersebut. "Mereka balas dendam atau tidak itu saya tidak tau," katanya.

Sedangkan di tanya apakah ada sangkut pautnya dengan Pemilukada di Kabupaten Puncak Jaya - Pangdam mengatakan belum tau apa ini ada sangkut pautnya dengan pemilukada. "Sedangkan untuk situasi pemilukada sendiri TNI tidak monitor lebih jauh, yang jelas kapan pun di laksanakan kami menginginkan aman dan tentram. Serta kami akan membeck up polisi dalam tugas pengamanannya bila di butuhkan," ungkapnya.

Namun Pangdam menjelaskan, secara umum Papua kondisinya masih kondusif, dari Papua dan Papua Barat. "Ya hanya sedikit dari beberapa daerah ini saja yang konflik, yang lain aman dan kondusif," ujarnya.

Saat di tanya lagi, apa kendala untuk menangkap pelaku ini, Pangdam menuturkan belum bisa menjawabnya dan juga berapa kekuatannya. "Namun saya yang jelas mereka ada, mereka punya laras panjang, pistol, dan juga senjata Rakitan," ucap Pangdam. (ro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Miras Marak, Preman Berulah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler