Lagi, Gajah Sumatera Ditemukan Mati

Sabtu, 08 Februari 2020 – 00:36 WIB
Bangkai gajah Sumatera berkelamin betina mati di konsesi hutan tanaman industri PT Arara Abadi di Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat (7/2). Foto: ANTARA/HO- warga Melibur

jpnn.com, PEKANBARU - Seekor gajah Sumatera berkelamin betina ditemukan mati di konsesi hutan tanaman industri PT Arara Abadi di Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Kami sangat prihatin dan bersedih dengan ditemukannya gajah yang tewas ini. Karena bagi perusahaan, hewan gajah ini harus dilindungi," kata Humas PT Arara Abadi-Sinar Mas Forestry, Nurul Huda di Pekanbaru, Jumat.

BACA JUGA: Dua Gajah Sumatera Liar Berkeliaran dekat Kantor Polisi

Ia mengatakan, selama ini perusahaan tidak ada berkonflik dengan satwa dilindungi tersebut. "Malahan sesuai aturan kami, tetap harus memantau dan menjaga keberadaan gajah jika berada di konsesi kita," ujarnya.

Ia menjelaskan, kronologi kasus tersebut bermula sekitar pukul 09.30 WIB tim Distrik Arara Abadi mendapat info via telepon dari masyarakat Desa Melibur, yang mengatakan bahwa ada gajah mati di sekitar areal perusahaan.

BACA JUGA: Gajah Sumatera Ditemukan Mati, Kaki Kirinya Buntung

Setelah mendapat info tersebut, tim distrik dan Tim Forest Sustainable perusahaan langsung bergerak pada pukul 09.45 WIB untuk menemui masyarakat dan mengajak warga yang memberi informasi untuk cek lapangan bersama.

Ia mengatakan, ketika sekitar pukul 10.30 WIB tim distrik dan masyarakat tiba di dekat lokasi gajah mati, rombongan gajah yang lain masih berkeliaran di sekitarnya.

"Sehingga tim tidak bisa lebih mendekat untuk melihat kondisi gajah saat itu," katanya.

Setelah memastikan benar didapati ada gajah mati, ia mengatakan tim perusahaan langsung menginformasikan kepada pimpinan dan melaporkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau untuk dilakukan penangan selanjutnya.

"Pemantauan masih berlangsung sampai pukul 12.50 WIB, karena tim distrik tidak berani mendekat sampai pihak yang berwenang dalam hal ini dari BBKSDA tiba," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler