jpnn.com - Bagi pasangan suami istri, aktivitas di ranjang penting dilakukan guna menjaga keharmonisan.
Namun, bagaimana jika Anda atau pasangan terjangkit virus corona dan sedang menjalani isolasi mandiri?
BACA JUGA: MSglow Kembali Hadirkan 2 Produk Kecantikan Berbahan Alami
Bagaimana dunia medis melihat hal ini? Bolehkah penderita COVID berhubungan badan? Simak uraian soal berhubungan saat isolasi mandiri (isoman) berikut ini.
Berhubungan di ranjang ketika jalani isoman
Hingga saat ini belum ada penelitian yang mengonfirmasi coronavirus dapat menular melalui cairan air mani dan area kewanitaan.
BACA JUGA: Ini Alasan Pemerintah Dahulukan Penggunaan Vaksin Pfizer di Jabodetabek
Kendati demikian, dr. Theresia Rina Yunita mengatakan virus corona dapat menular melalui droplet atau air liur.
Virus ini dapat menyebar ketika orang yang terinfeksi mengembuskan napas, batuk, maupun bersin.
BACA JUGA: Gandeng Mitra Industri, BPPT Luncurkan 10 Produk Inovasi Kesehatan
Anda dapat tertular jika menghirup droplet tersebut. Droplet penderita di permukaan benda atau tubuh yang Anda sentuh dan usap ke hidup atau mata juga bisa menyebabkan penularan.
Dengan demikian, risiko tertular coronavirus melalui aktivitas begituan sangat mungkin terjadi. Penularannya bukan hanya disebabkan oleh aktivitas seperti berciuman, melainkan kontak erat dengan orang yang terinfeksi virus corona.
Kontak erat berdasarkan Kemenkes RI meliputi tatap muka dengan orang yang diduga maupun terkonfirmasi positif COVID.
Tatap muka dilakukan dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.
Kontak erat juga termasuk sentuhan fisik secara langsung, seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain sebagainya.
Ketika melakukan aktivitas di ranjang, kontak erat tidak mungkin terelakkan.
Oleh karena itu, dr. Theresia menganjurkan untuk tidak berhubungan jika Anda positif terinfeksi coronavirus, sementara pasangan sehat. Begitu pun sebaliknya.
Meski begitu, perempuan yang akrab disapa dr. There itu mengatakan suami-istri yang positif COVID boleh berhubungan. Terlebih, bila mereka menjalani isolasi mandiri bersama.
“Jika isoman bersama, tidak ada larangan khusus di Indonesia untuk melakukan hubungan, serta tidak ada cara khusus,” katanya.
“Namun, jika bisa dihindari, lebih baik tidak dulu. Itu karena walaupun sama-sama positif dan isoman bersama, belum tentu status infeksinya sama,” jelas dr. There.
Pasalnya, dr There menambahkan, mungkin saja salah seorang di antara Anda dan pasangan punya infeksi yang lebih bergejala dan menular.
Sementara yang satunya lebih ringan sehingga berpotensi memperburuk kondisi atau memperlambat penyembuhan.(klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy