Lagi-Lagi, Harga Emas Kembali Anjlok, Duh!

Jumat, 08 Oktober 2021 – 06:45 WIB
Harga emas terpukul oleh penurunan klaim awal pengangguran mingguan AS, menjelang data pekerjaan bulanan akhir pekan ini. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Harga emas kembali anjlok pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).

Harga emas terpukul oleh penurunan klaim awal pengangguran mingguan AS, menjelang data pekerjaan bulanan akhir pekan ini.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Harga Emas Pegadaian Hari Ini Naik, Jadi Sebegini

Hal itu mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi dan memicu spekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) AS akan segera mulai mengurangi dukungan ekonominya.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok USD 2,6 atau 0,15 persen, menjadi ditutup pada USD 1.759,20 per ounce.

BACA JUGA: Harga Emas Acuan Anjlok Rp 45 Ribu Per Gram, saatnya Borong!

Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff membeberkan Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (7/101) bahwa klaim pengangguran mingguan baru AS untuk pekan yang berakhir 2 Oktober turun 38 ribu menjadi 326 ribu.

Hal itu angka yang lebih baik dari yang diperkirakan.

BACA JUGA: Baru Naik Sebentar Harga Emas Kembali Tergelincir, Alamak

Data tersebut, Kata Wycoff, memberitahukan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun paling terbanyak dalam tiga bulan.

Wycoff menyebut, klaim data menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja mendapatkan kembali momentum, setelah perlambatan baru-baru ini.

"Laporan itu membantu mendorong imbal hasil obligasi naik dan sedikit reli di pasar saham AS, menekan emas," ujar Wycoff.

Pengurangan stimulus dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi mengangkat imbal hasil obligasi.

Investor menerjemahkan peningkatan imbal obligasi sebagai peningkatan peluang kerugian memegang emas, karena tidak memberikan imbal hasil.

"Juga, batas utang AS kemungkinan didorong hingga Desember. Jadi, itu adalah efek menenangkan di pasar, bullish untuk saham dan bearish untuk emas," Wyckoff menambahkan.

USD sedikit melemah dari mendekati level tertinggi tahun ini.

Menurut Wycoff, hal itu karena kekhawatiran inflasi yang masih ada dan ekspektasi bahwa Fed harus bertindak lebih cepat untuk menormalkan kebijakan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler