jpnn.com, KLATEN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berikan bantuan material untuk bedah rumah warga Dusun Girpasang, di Desa Tegalmulyo, Kabupaten Klaten tepat di saat HUT ke 70 Jateng, pada Sabtu (15/8).
Sebelumnya, Ganjar sempat menginjakkan kaki di Desa Girpasang, pada Idhuladha, Sabtu (1/8). Dia berbagi daging kurban kepada warga lereng Gunung Merapi itu.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Peringatan untuk Amien Rais, Din Syamsuddin Tak Main-main
Selain itu, dia juga menjanjikan akan membantu perbaikan rumah warga. Bantuan tersebut didistribusikan melalui sebuah gondola melewati jurang berkedalaman 200 meter.
Setelah sampai, di Dusun Girpasang, Salah satu warga yang rumahnya dibantu perbaikan, Sutarno (50) lantas memanggul sak semen ukuran 50 kilogram di atas kepala, menuju rumahnya.
BACA JUGA: Bunga Tak Menyangka Diundang Pak Ganjar, Curhat Panjang Lebar dan Bawa Nasi Jagung
"Pak Ganjar kala wingi rawuh Ten gubug Kula. Jagongan Ten mriki Ajeng bantu kula. Niki jendelane didhuwurke nggih. (Kemarin Pak Ganjar ke rumah saya, bilang mau bantu perbaikan rumah saya. Jendelanya suruh meninggikan)," kenang Sutarno.
Rumah Sutarno berada di wilayah paling Utara Dusun Girpasang. Tepat berada di lereng Gunung (bukit) Bibi, yang dipercaya sebagai pelindung warga dikala erupsi Merapi.
BACA JUGA: Tempat Wisata Alam Baru Jateng Valley, Kado dari Pak Ganjar untuk Warga Jawa Tengah
Rumah pria beranak dua ini sangat sederhana. Dinding rumahnya terbuat dari anyaman bambu. Sementara, lantainya masih tanah.
Di rumahnya, tidak ada ranjang. Yang adalah adalah lincak (bangku besar anyaman bambu) yang diberi alas untuk tidur.
Di belakang, ada dapur sederhana berikut tungku untuk memasak. Sutarno berencana untuk membangun rumahnya menggunakan batako.
Bersama istrinya Waginem, total ada enam orang, berikut anak mantu dan cucu dari anak pertamanya, yang mendiami rumah sekira 7x10 meter itu.
"Niki mangkih Kula pindah samping. La griya Kula niki, kula kanggekaken menda. (Rumah saya yang baru nanti di pekarangan sebelah rumah. Rumah lama saya untuk beternak)," paparnya.
Dia mengaku untuk membangun rumah, telah mengumpulkan dana sekitar Rp 40 juta. Dengan bantuan itu, dia merasa terbantu karena dapat mengurangi bebannya.
"Maturnuwun Pak Ganjar bantuannya cepet. Niki badhe Kula damel griya. Sebab Kula tiyang bodo, nek nyelenwengke Ndak kenging jebak. (Terimakasih bantuannya cepat. Bantuan ini akan saya buat membangun rumah. Saya orang bodoh, jadi tidak berani macam-macam. Uangnya ya saya gunakan bikin rumah. Nanti takutnya kena salah)," ungkap Sutarno.
Penerima bantuan gubernur lainnya, Ngatiyem, mengaku senang dengan bantuan yang telah diterimanya. Dia berharap bisa memperbaiki rumahnya segera.
"Kula remen pikantuk bantuan. Mangkih kula nek mbangun griya kula nyambat sedherek-sedherek," tuturnya.
Tidak hanya bantuan material, tetapi juga uang sebesar Rp 12 juta dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jateng, diterima langsung oleh Sutarno, Ngatiyem dan Darmo Suwito.
Ketiganya warga Dusun Girpasang, yang rumahnya masih sangat sederhana berlantai tanah, berdinding bambu.
Perwakilan BAZNAS Jawa Tengah, Chandra Eka Sakti menyebutkan, bantuan yang diserahkan kepada warga bersifat stimulan.
Dengan bantuan itu, masyarakat diminta untuk menggerakkan sistem gotong royong agar meringankan biaya pembuatan.
"Kami di sini untuk menyerahkan bantuan dari Gubernur bagi warga Girpasang. Kalau jumlah bantuan tadi per rumah Rp 12 juta. Di kampung ini ada tiga orang yang dibantu. Kalau total di Jateng ada 88 orang," pungkas Chandra.
Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno mengucapkan terima kasih atas bantuan kepada warganya. Dia menyebut, bantuan rumah tak layak huni dari provinsi, sangat bermanfaat.
"Setiap tahun pasti ada bantuan dari provinsi. Tahun ini ada tiga yang dibantu. Selain dari Bank Dunia," ucapnya. (flo/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Natalia