jpnn.com, TEGAL - TEGAL - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelontorkan bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) di Kota Tegal.
Kali ini, bantuan beras CPPD itu diberikan kepada 400 keluarga miskin di Kota Tegal, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Penerimaan Pajak Rp 1.387,78 Triliun hingga September 2023, Sri Mulyani: Ini Sangat Bagus
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan bahwa bantuan ini dalam rangka menstabilkan dan menurunkan harga beras.
“Bantuan dari kami empat ton untuk 400 keluarga. Tiap keluarga mendapatkan 10 kilogram,” kata Nana saat menyerahkan bantuan cadangan pangan secara simbolis di Pendapa Kota Tegal, Jumat (20/10).
BACA JUGA: Pakar Setuju Pilkada 2024 Dimajukan, Semua Kada Terpilih Dilantik Januari 2025
Menurut Nana, perubahan iklim dan fenomena El Nino, telah mengakibatkan kekeringan di sejumlah daerah. Adapun dampak yang ditimbulkan, yakni menurunnya produktivitas pangan, khususnya beras.
Selain itu, lanjut dia, masalah geopolitik dunia juga ikut memengaruhi perekonomian. Puncaknya adalah kondisi inflasi Jawa Tengah yang naik 0,41 persen pada September 2023.
BACA JUGA: Kampung Seni Kujon Jadi Magnet Wisata, Groundbreaking Dilakukan November 2023
Nana mengatakan pengaruh terhadap ekonomi sangat terasa.
Fakta di lapangan dalam beberapa bulan terakhir ini ada kenaikan harga beras dan gula, sehingga terjadi inflasi. "Sangat terasa sekali, karena menjadi kebutuhan pokok masyarakat kita," kata Nana.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi telah menginstruksikan kepada Bulog menggelontorkan cadangan untuk beras membanjiri pasar, dan bantuan kepada masyarakat miskin.
Begitu halnya dengan Pemprov Jateng yang melakukan langkah-langkah agar harga beras turun dan stabil.
"Cadangan beras pemerintah ini gratis. Diperuntukkan bagi warga yang membutuhkan khususnya masyarakat dalam kategori miskin. Semoga ini bermanfaat dan bisa menambah cadangan beras di rumah," ujar Nana.
Dia juga mengajak masyarakat untuk ikut terlibat dalam program empati building. Masyarakat menengah ke atas diajak bergotong royong membantu warga yang membutuhkan atau terdampak dari kondisi ini.
"Program empati building ini bisa dipraktikkan juga di sini. Jadi, membangun empati atau kepedulian kepada masyarakat yang membutuhkan," katanya.(jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Tim Redaksi