Lagi Ramai Soal MK, Ganjar Malah Gojek Kere Bareng Seniman Jogja

Selasa, 17 Oktober 2023 – 02:14 WIB
Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke rumah Butet Kertaradjasa dan bersua dengan belasan seniman Jogja lain, seperti Slamet Rahardjo, Marwoto, Den Baguse Ngarso, Bambang Heras, Ong Hary Wahyu, Kus Indarto, Encik Krisna hingga Ndaru Ndarboy. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, YOGYAKARTA - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres/cawapres sedang jadi salah satu topik terpanas.

Hampir semua politisi sibuk membicarakan isu itu. Namun, Ganjar Pranowo bukan salah satunya.

BACA JUGA: Kowarteg Ganjar Berikan Edukasi Tentang Cara Cuci Tangan yang Benar di Bekasi

Ganjar justru terlihat santai bergojek bareng-bareng di rumah seniman gaek Jogja, Butet Kertaradjasa.

Pascaputusan MK dibacakan, Senin (15/10) siang, Ganjar bersilaturahmi ke rumah Butet Kertaradjasa dan bersua dengan belasan seniman Jogja lain, di antaranya Slamet Rahardjo, Marwoto, Den Baguse Ngarso, Bambang Heras, Ong Hary Wahyu, Kus Indarto, Encik Krisna hingga Ndaru Ndarboy.

BACA JUGA: Dukung Kemajuan Esport Indonesia, Des Ganjar Gelar Turnamen Mobile Legends di Banten

Ganjar yang tiba Jogja sekira pukul 20.00 WIB langsung disambut Butet. Pelukan hangat dua sahabat lama itu membuat suasana begitu hangat.

"Mas Butet sehat kabarnya? Sudah lama nggak ketemu," sapa Ganjar.

BACA JUGA: Ganjar Milenial Membuat Akses Jalan Warga Desa di Lebak jadi Lebih Nyaman Dilintasi

Butet menjawab dengan senyum dan mengatakan bahwa kondisinya baik-baik saja. Ia kemudian mengajak mantan Gubernur Jawa Tengah itu masuk ke rumahnya dan memamerkan sejumlah lukisan hasil karyanya.

"Ini ada yang baru Mas Ganjar, lukisan ini saya buat hanya dengan satu kata yakni Nusantara. Ini hasil dzikir saya yang berisi harapan untuk negeri ini. Nanti sebentar lagi mau dipamerkan," jelasnya menunjukkan kukisan banteng pada Ganjar yang terbuat dari tulisan kata Nusantara.

Ganjar menyusuri lorong demi lorong rumah Butet dan melihat banyak lukisan serta karya seni lainnya. Setelah cukup lama, ia sampai di ruang tamu dan langsung disambut antusias para seniman lainnya.

"Berhubung Mas Ganjar sudah datang, ayo makan dulu. Ayo Mas, sudah dimasakkan istri saya," ajak Butet.

Ganjar kemudian mengambil makanan yang disajikan. Wajahnya mampak semringah karena aneka menu yang tersaji, selera makannya langsung membuncah.

Ada sambel terong petai, ikan wader, ikan asin jambal dan lainnya.

"Wah top banget ini. Ini yang selalu bikin kangen. Sambal terong petai masakan istri mas Butet paling top," ucap Ganjar.

Obrolan-obrolan ringan disertai canda tawa mewarnai pertemuan itu hingga larut malam. Obrolan semakin seru dengan penampilan Encik Khrisna dan Ndarboy yang tampil dengan lagu terbaiknya. Ganjar dan para seniman bernyanyi dan joget bareng di sana.

"Jadi pertemuan malam ini hanya pertemuan biasa. Sama sekali tidak ada maksud apapun apalagi syukuran hasil putusan MK, sama sekali enggak," canda Butet yang disambut tawa Ganjar dan para seniman.

Tak hanya obrolan santai, beberapa seniman dan budayawan Jogja juga menitipkan pesan kepada Ganjar.

Slamet Rahardjo misalnya. Dia menitipkan pesan pada Ganjar untuk terus dekat dengan seniman dan budayawan dalam membangun negeri.

"Kalau dekat dengan seniman dan budayawan itu enggak ngawur. Enggak seperti sekarang, banyak yang ngawur. Tapi tenang, semakin mereka ngawur dan enggak jelas langkahnya, semakin mereka lucu. Ganjar pasti menang," ucap Slamet.

Ganjar sendiri mengatakan sangat senang bisa berdiskusi dengan para seniman Jogja. Menurutnya, ia bisa ngobrol lepas, menumpahkan segala perasaan tanpa terbatas sekat dan jabatan hanya ketika bertemu dengan para seniman itu.

"Saya itu selalu rindu suasana seperti ini. Istilahnya di sini itu gojekan kere, dan tempat Mas Butet ini paling asoy untuk ngobrol bareng para seniman dan budayawan yang hebat-hebat ini," ucapnya.

Tak hanya banyolan tanpa arti, banyak wejangan yang ia dapatkan dari para seniman dan budayawan itu. Pesan moral, pesan kenegaraan dan lainnya disampaikan dengan bahasa yang tak menggurui.

"Ya meski kesannya cengengesan, namun substansinya dapat sekali. Pesan dan wejangan disampaikan lewat bahasa ala seniman, penuh sanepo dan harus menggunakan hati untuk memahaminya. Ya suasana seperti ini yang selalu bikin bahagia," ucapnya. (jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler