jpnn.com - SAO PAULO - Tidak seluruh warga Brazil antusias dengan perhelatan Piala Dunia yang akan digelar di negaranya pada Juni 2014.
Sabtu (25/1) kemarin, sekitar seribu orang warga Brazil menggelar aksi unjuk rasa menyerukan boikot penyelenggaraan Piala Dunia.
BACA JUGA: Jadwal Live TV Sepakbola 26-27 Januari
Para demonstran berkumpul di depan Museum Seni Sao Paulo selama satu jam sebelum bergerak ke sisi kota lainnya. Mereka membawa bendera dan spanduk-spanduk yang berisi penolakan terhadap penyelenggaraan Piala Dunia.
Dalam aksinya, demonstran mengancam untuk menggagalkan kejuaraan Piala Dunia apabila hak-hak warga tidak terpenuhi.
BACA JUGA: Mata Jadi Matic, Anderson Jadi Andow
Hak-hak yang dimaksud diantaranya penyediaan sarana publik yang memadai. Leonardo Pelegrini, seorang mahasiswa yang ikut andil dalam unjuk rasa mengatakan, seharusnya dana yang dikeluarkan pemerintah Brazil untuk mempersiapkan ajang Piala Dunia 2014 digunakan untuk mensejahterakan masyarakat.
"Kami menolak pendanaan jutaan dollar untuk kejuaaraan tersebut. Itu uang yang seharusnya dipakai untuk memperbaiki sarana kesehatan, pendidikan, transportasi, dan perumahan," ujar Pelegrini seperti dilansir dari AP, Minggu (26/1).
BACA JUGA: Akhir Cerita Divisi III
Mahasiswa lainnya, Juliana Turno mengatakan bahwa aksi unjuk rasa kali ini hanyalah contoh kecil. Menurutnya, aksi yang lebih besar akan dilakukan apabila Piala Dunia 2014 di Brazil tetap digelar.
Selain turun ke jalan, kelompok penentang Piala Dunia di Brazil juga membuat gerakan yang dinamakan 'Operasi Menghentikan Piala Dunia' (Operation Stop The World Cup). Gerakan ini telah diluncurkan melalui akun Facebook beberapa waktu lalu.
Aksi demonstrasi menolak Piala Dunia yang terjadi kemarin sempat diwarnai dengan tindakan anarkis. Sejumlah demonstran bertindak brutal dengan merusak sebuah mobil polisi tak berpenumpang.
Untuk membubarkan demonstran, kepolisian Brazil akhirnya menembakkan gas air mata dan menembakan peluru karet. Polisi juga menahan sekitar 100 orang demonstran.
Penolakan terhadap penyelenggaran Piala Dunia ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya tahun 2013 lalu, jutaan warga Brazil turun ke jalan memprotes pengucuran dana miliaran dollar untuk Piala Dunia di tengah-tengah korupsi dan buruknya pelayanan publik di negara tersebut. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perseba Juara Abadi Divisi III PSSI
Redaktur : Tim Redaksi