Lagi Salat, Bos IAT Terhindar Kecelakaan Sukhoi

Sabtu, 12 Mei 2012 – 17:04 WIB

JAKARTA - -Keluarga Anton Daryanto (50), salah seorang korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 mengakui tidak merasakan firasat apapun  sebelum Anton terbang naik pesawat naas tersebut. Namun, Anita Wulandari, keponakan yang cukup dekat dengan Anton mengakui bahwa beberapa hari sebelum terbang, Anton sempat meminta pewangi ruangan untuk kantor barunya.

"Kami keluarga juga bingung. Kantor baru yang mana. Tapi, ya sudah, dia minta pewangi ruangan, maka kita belikan," ungkap Anita ketika ditemui JPNN di Ruang Kedatangan Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (12/5).

Anita menceritakan, nama sang paman tersebut tidak terdaftar di dalam manifest penerbangan Sukhoi tersebut. "Seharusnya bos-nya (Direktur Teknik PT. Indonesia Air Transport) yang naik pesawat itu. Tapi karena bos-nya shalat, dan pesawat harus segera terbang, maka diwakilkan om saya itu. Jadi, keluarga di rumah tidak pernah tahu kalau om Anton mau naik pesawat itu," terang Anita.

Dikatakan, Anton memang selalu tertarik dengan pesawat-pesawat baru. Maka tak heran jika Anton senang jika diundang untuk mengikuti joy flight. "Berhubung dia memang kerja di bidang airlines, dia memang punya passion, dan selalu penasaran dengan teknologi baru. Dia memang kepingin naik pesawat itu," kata Anita.

Namun dengan adanya tragei kecelakaan ini, Anita mengakui bahwa keluarga hanya bisa berpasrah. Saat ini, lanjut Anita, seluruh keluarga hanya memantau informasi melalui televisi. "Harapan terbaik supaya om saya bisa kembali dengan selamat itu pasti tetap ada. Tapi kita sedang berusaha untuk realistis saja, karena kondisi pesawat sudah hancur berkeping-keping," imbuhnya.

Lebih jauh Anita menambahkan, saat ini seluruh keluarga yang tersebar di beberapa daerah, yakni hingga dari Balikpapan sudah berkumpul semua di Jakarta. Bahkan, beberapa anggota keluarga dibagi untuk stand by di Rumah Sakit Polri Soekanto, Kramat Jati.

"Sejak kemarin di rumah sudah menggelar tahlilan. Setiap pagi, kita bagi-bagi tugas. Ada yang stand by di Halim, dan ada juga yang di Kramat Jati. Kita belum tahu ke depannya akan sepeti apa, sekarang kita serahkan sepenuhnya kepada Tuhan," imbuhnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alexander Yablontsev, Bagaikan Godfather bagi SSJ 100


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler