JAKARTA-Puluhan warga DKI Jakarta yang tergabung dalam Posko Pergerakan Rakyat (Pospera) berunjuk rasa kantor KPU DKI Jakarta di Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat. Mereka menuntut penjelasan dari KPU DKI mengenai Daftar Pemilih Tetap (DPT)yang diduga tidak valid datanya
"Kami datang ke sini untuk menuntut keadilan, terutama tentang DPT. Karena kami menduga ini ada penggelembungan DPT sebanyak 1,4 juta suara," kata Humas Pospera, Nurmansyah kepada wartawan di kantor KPU DKI, Kamis (24/5).
Pospera meminta KPU DKI segera memberi kejelasan mengenai dugaan data pemilih tidak sah dalam DPT. Menurut Nurmansyah, pemilih yang tidak sah itu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan salah satu pasangan calon. "Kami menduga kuat ini ada money politic suara untuk kandidat tertentu," ujarnya.
Ketua KPU DKI, Dahliah Umar yang didampingi Ketua Pokja Kampanye, Suhartono sempat menemui para pengunjuk rasa dari Pospera. Dahliah mengatakan bahwa lembaganya akan menerima semua masukan dan saat ini tengah melakukan penyisiran terhadap data-data yang diduga tidak valid.
"Kami sudah menemukan data yang saat ini belum sempurna. Dan kami masih menerima masukan dari LSM dan pasangan calon untuk membahas itu agar dapat lebih baik lagi," ujar Dahliah di hadapan para demonstran.
Dahliah juga meminta masyarakat untuk bersabar karena proses pendataan pemilih di lapangan membutuhkan waktu yang lama. Ia berjanji untuk segera menyelesaikan masalah dugaan pemilih fikif agar tak menimbulkan kecurigaan lagi.
"Kami pihak KPU sedang menyisir, permasalahannya butuh waktu untuk mengecek ke lapangan mengenai DPT," ucap perempuan berjilbab itu. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikukuhkan jadi Capres, PAN Fokus Sosialisasikan Hatta
Redaktur : Tim Redaksi