Lah, Ada Hoaks Screenshot WA Kapolda soal Rencana Habisi Rizieq Shihab?

Rabu, 09 Desember 2020 – 14:04 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Sebuah gambar yang seolah-olah hasil tangkapan layar atau screenshot percakapan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran melalui aplikasi WhatsApp (WA) sedang viral.

Dalam tangkapan layar itu tertera perintah dari Irjen Fadhil kepada jajarannya untuk menghabisi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) M Rizieq Shihab.

BACA JUGA: Kapolda: Penyerang Polisi di Tol Cikampek Adalah Laskar Khusus Rizieq Shihab

Tangkapan layar itu juga dilengkapi gambar yang seolah-olah dari sebuah portal berita. Ada narasi Viral...!Hacker Membocorkan Percakapan WhatsApp Perihal Pembunuhan HRS Oleh Anggota Kepolisian sehingga tangkapan layar itu terkesan sudah menjadi pemberitaan media daring.

Namun, Polda Metro Jaya memastikan tangkapan layar itu merupakan berita bohong alias hoaks.

BACA JUGA: Konon Laskar FPI Pakai Pistol Berkaliber 9 MM, Siapa Pemiliknya?

"Jadi saya jelaskan ini adalah berita tidak benar," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (9/12).

Alumunus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu menegaskan, pihaknya sudah mengonfirmasi media daring yang disebut dalam tangkapan layar itu.

BACA JUGA: Kapolda Harus Bertanggung Jawab Atas Kematian 6 Laskar FPI, Mereka Dibantai

Namun, pihak media daring yang disebut dalam tangkapan layar tersebut mengaku tak pernah membuat berita seperti itu.

"Mereka tidak memberitakan seperti itu. Ini adalah editan," kata Yusri.

Oleh karena itu Yusri meminta masyarakat lebih bijak dalam menanggapi setiap pemberitaan yang beredar di media sosial.

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat itu juga meminta masyarakat tidak terprovokasi dan mengonfirmasi berita yang beredar kepada pihak terkait.

"Ini pembelajaran masyarakat juga perlu tahu bijak dalam hal media sosial untuk menyikapi setiap apa yang beredar di media sosial. Ini upaya orang untuk memprovokasi menyebarkan peliputan yang tidak benar dengan menumpangi media yang ada," tandas Yusri.(mcr3/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler