Laju Inflasi Masih Terkendali

Selasa, 04 Desember 2012 – 06:52 WIB
JAKARTA - Tren inflasi rendah setelah momen Lebaran lalu terus berlanjut. Sepanjang November, inflasi tercatat makin landai. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, kenaikan harga barang dan jasa beberapa kelompok pengeluaran, diimbangi penurunan harga di beberapa kelompok lain.

"Inflasi terkendali di level 0,07 persen," ujar Sasmito, Senin (3/12). Dengan demikian, laju inflasi year on year (yoy) atau November 2012 dibandingkan November 2011 tercatat 4,32 persen. Sedangkan laju inflasi kalender atau periode Januari-November 2012 tercatat 4,32 persen.
      
Dari sisi lokasi, 33 kota mengalami inflasi dengan angka tertinggi di Manado sebesar 1,01 persen dan terendah di Jember 0,03 persen. Sedangkan 33 kota lain mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi di Manokwari 0,96 persen dan terendah di Semarang, Tangerang, Mataram, dan Singkawang 0,01 persen.

Menurut Hadi, kenaikan harga yang cukup signifikan terjadi di beberapa kelompok komoditas seperti makanan jadi, minuman, dan rokok. Lalu kelompok kesehatan; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. "Sedangkan kelompok yang turun harga diantaranya bahan makanan dan kelompok sandang," katanya.
      
Bagaimana dengan lonjakan harga daging sapi dalam beberapa pekan terakhir? Menurut Hadi, harga daging sapi memang naik.

Meski demikian, harga daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng turun signifikan. "Secara umum, harga bahan pangan turun," ucapnya.
      
Kelompok lain yang mendapat sorotan adalah kelompok sandang. Setelah Lebaran, harga sandang dalam tren turun. Kata dia, salah satu sumbangan deflasi yang cukup dominan dari kelompok ini adalah emas perhiasan yang turun signifikan. "Biasanya, emas naik lagi Desember," ujarnya.

Direktur Riset Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menambahkan, tren inflasi rendah periode akhir tahun ini menunjukkan terjaganya ekspektasi inflasi. "Bahkan, dengan adanya rencana kenaikan tarif listrik 15 persen (pada 2013) pun, inflasi masih bisa ditekan di level bawah," katanya.
      
BI optimistis seandainya tahun depan tidak ada gejolak harga seperti kenaikan harga BBM subsidi, laju inflasi masih bisa dikendalikan di kisaran 4,5 plus minus 1 persen. "Kalau inflasi tetap rendah, BI rate saat ini (5,75 persen) mungkin bisa dipertahankan beberapa waktu ke depan," ucapnya. (owi/oki)


Laju Inflasi 2012 Periode Persen Januari 0,76 Februari 0,05 Maret 0,07 April 0,21 Mei 0,07 Juni 0.62 Juli 0,70 Agustus 0,95 September 0,01 Oktober 0,16 November 0,07
Sumber : BPS
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Setuju Tambah Kuota BBM Subsidi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler