Lakers Minati si Badut

Diharapkan Bisa Menopang Produktivitas Kobe Bryant

Selasa, 14 Februari 2012 – 19:33 WIB
LOS ANGELES - Terpuruk di peringkat kelima klasemen sementara wilayah barat jelas bukan sesuatu yang memuaskan untuk tim sekelas Los Angeles Lakers. Juara 17 kali NBA itu dikhawatirkan akan kesulitan bersaing di babak playoff jika tidak segera memperbaiki peringkat.
   
Sejalan dengan semakin dekatnya akhir paro pertama musim 2011-2012, Lakers dikabarkan tengah berusaha untuk memperbaiki skuadnya. Salah satu yang mereka pertimbangkan adalah mendatangkan Gilbert Arenas ke Staples Center.

Sebagaimana dilansir Associated Press, Lakers menyelenggarakan sesi latihan khusus untuk Arenas di kawasan selatan California. "Dia (Arenas, Red) diyakini bisa meningkatkan offense Lakers," kata sumber Yahoo yang mengetahui proses latihan khusus untuk Arenas.

Arenas bisa dimiliki Lakers sebelum deadline trade pada 15 Maret mendatang. Mantan pemain Orlando Magic itu telah berstatus free agent setelah kontraknya dilepas.

Tercatat sebagai pemain yang tiga kali masuk barisan All-Star, Arenas terkenal sebagai salah seorang point guard terbaik di NBA. Namun, masalah cedera dan serangkaian tindakan ngawur membuat dia harus absen pada banyak pertandingan.

Selama membela Washington Wizards, dia mengalami cedera parah pada lutut kanannya. Di tim itu, dia juga pernah mengancam akan menembak lutut rekan setimnya dengan pistol sungguhan. Insiden membawa senjata api ke ruang ganti pertandingan itu kemudian membuat dia dikenai skors larangan bertanding oleh NBA.

Arenas yang memiliki leluhur yang berasal dari Cuba memang dikenal sebagai sosok yang kontroversial.  Saking nakalnya, dia dijuluki si badut karena sering bertindak konyol.

Namun, serangkaian masalah itu tidak menghilangkan pesona Arenas. Pelatih Lakers Mike Brown beberapa waktu lalu terang-terangan menyatakan minatnya untuk si badut. Dia diharapkan bisa menjadi solusi pada minimnya point guard berkualitas yang saat ini tengah menyulitkan Lakers.

Derek Fisher yang diandalkan Lakers di posisi point guard semakin lambat. Memasuki usia 38 tahun, Fisher sudah sulit diharapkan tampil penuh. Padahal, Steve Blake, point guard cadangan Lakers, belum mampu menunjukkan performa menggembirakan.

Kondisi itu menyebabkan Lakers menjadi tim peringkat ke-19 dalam hal produktivitas. Untuk bersaing dalam perebutan gelar juara NBA, tentu itu harus dicarikan solusi oleh Lakers.

Meski sudah lama tidak turun, Arenas yang kini berusia 30 tahun diyakini belum kehilangan pesona. Nama besarnya diharapkan bisa memecahkan beban superstar Lakers, Kobe Bryant. Sepeninggal Lamar Odom yang pindah ke Dallas Mavericks, Kobe memang sering kerepotan dengan double team lawan.

Kehadiran Arenas juga diharapkan bisa membuat rotas Brown lebih baik. Musim ini, Kobe rata-rata bermain lima menit lebih banyak ketimbang musim lalu. Jumlah 30 poin per game yang diciptakan Kobe tahun ini juga hampir lima poin lebih banyak ketimbang rata-rata poin sepanjang karirnya (25,3 per game).

Nama besar Arenas juga diharapkan bisa merebut hati fans Los Angeles. Kedatangan Chris Paul dan tren positif Clippers, sejak awal musim lalu memang mulai meresahkan Lakers. Banyak fans basket di sana yang kini lebih mendukung kepada Clippers.

Sementara itu, dalam lanjutan NBA kemarin WIB, Lakers harus bersusah payah untuk mengalahkan Toronto Raptors 94-92. Tembakan Kobe beberapa detik menjelang pertandingan berakhir menjadi penentu kemenangan Lakers. (nur/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkan Rotasi Pemain

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler